PEMBUKAAN PELATIHAN PENGEMASAN, PEMASARAN DAN TEKNOPRENEUR RUMPUT LAUT
Yusran Aspar |
Bupati Yusran mengatakan melihat potensi panjang pantai yang ada di PPU sangat mungkin budidaya perikanan laut, tambak jaring apung, budidaya rumput laut dilakukan. Ia berharap BPPT dan NSPP untuk melakukan kajian tersebut dan jika memang terpaksa Kabupaten kepada DKP PPU untuk memprogramkan pada tahun 2017 paling tidak penelitian.
“Tolonglah dibantu oleh pihak BPPT. Sebenarnya ada mimpi yang ingin saya wujudkan, ingin melihat pasal 33 UUD 1945 ayat 1, bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berazaskan kekeluarggan, yang artinya kitalah sebagai pelaku di sana dari hulu sampai hilir. Ini bisa terwujud kalau saja kita semua bisa turun tangan,” kata Yusran.
Yusran menambahkan, ia ingin sekali mewujudkan mimpi tersebut dimulai dari Trunen, yaitu kandang sapi. Pasalnya PPU mempunyai kandang sapi yang cukup bagus di Indonesia Timur khususnya yaitu di Trunen. Ia mempersilahkan kepada BPPT untuk meninjau lokasi tersebut, dan membantu karena rencana kedepan di lokasi tersebut akan dibangun rumah masyarakat miskin dan target sekitar 200 KK, dengan nama Proyek Penataan Lingkungan Pemukiman masyarakat Miskin Pedesaan (P2LPMMP).
Tambah Yusran, di Trunen itu ada pengusaha lokal mau menanam tebu dan sorgum sekaligus membangun pabrik bioetanol. Masyarakat nantinya diperkerjakan baik di perkebunan tebu dan sogum, bekerja di pabrik bioetanol, kemudian juga berkerja di kandang sapi Trunen. Kandang sapi tersebut bisa menampung sekitar 4.000 ekor sapi.
“Pemukiman itu nantinya akan diterangi dari hasil biogas, sementara program air bersih kita sudah pernah membuat stasiun air minum pedesaan gratis di Desa Babulu Laut dengan menggunakan RO dengan kemudian tenaga surya. Jadi masyarakat miskin di PPU berasnya gratis, listrik gratis dari biogas, air minum gratis dengan sistem RO, pendidikan gratis, kesehatan gratis. Di mana di dunia ini seperti itu? Mudah-madahan semua terwujud. Di tahun 2016 kita sudah anggarkan, tetapi sayangnya di bawah sedikit lambat mengekskusinya,” lanjut Yusran.
Selain itu ia menambahkan bahwa kita semua harus menjadi pelaku di sana dan anggota berkumpul di dalam satu wadah. Kalau tidak ikhlas dengan namanya koperasi, terserah apa namanya nanti. Tetapi punya saham di hilir.
Untuk Desa Apiapi kalau hal itu bisa dilakukan, Pemda siap membangun rumah petani rumput laut 100-200 KK. Menurut Yusran hal itu tidak masalah. Hal itu sederhana dan tidak terlalu banyak dan untuk menganggarkannya.
“Setelah kita membuatkan rumah, dan di laut atau pantai ada lapangan usahanya, kemudian di hilir ada usaha rumput laut, dan semuanya akan diolah di situ. Petani tadi memiliki usaha di hulu dalam bentuk saham, terserah berapa persen sesuai kesepakatan. Dalam hal ini pemerintah daerah siap karena ini yang betul amanah UUD 1945 seperti itu. Jadi kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri dari hulu sampai ke hilir. Intinya kita harus konsekuen untuk menindaklanjutinya,” seru Yusran.
Selain Bupati Yusran, acara tersebut dihadiri BPPT Imam Mudita, Kepala DKP Kaltim Nur Sigit, Kepala DKP PPU Ahmad Usman, Kadis Perindagkop UKM Andi Iskandar Hamala, dan undangan lainnya.
Sementara itu Imam Mudita menyampaikan salah satu kegiatan BPPT meneruskan salah satu pembangunan yakni meningkatkan budidaya rumput laut karena PPU memiliki garis pantai yang cukup panjang. “Kita harus melihat pasar. Karena biar laku, kita harus melihat pemasaran. Untuk tahun. (hmd)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar