Seminar (APSIPI) Dan Call For Papers 2016 |
PENAJAM,KABARKALTIM.CO.ID,- Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Yusran Aspar menghadiri
Seminar Nasional Pertemuan Asosiasi Program Studi Ilmu Pemerintahan
Indonesia (APSIPI) dan Call For Papers 2016 di Ruang Serbaguna Rektorat
Universitas Mulawarman, Kamis (24/11/16).
Dalam seminar ini, Bupati PPU menjadi salah satu narasumber pada
acara yang bertema Reformasi dan Inovasi Tata Kelola Pemerintahan ini.
Selain Bupati PPU, beberapa narasumber yang hadir di antaranya
Perwakilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Budi Santoso,
Perwakilan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Bahrullah Akbar, Rektor
Universitas Mulawarman Masjaya dan Ketua I APSIPI Teguh Yuwono.
Pada kesempatan ini, Masjaya menyampaikan peran strategis perguruan
tinggi dalam sistem pemerintahan. Pemerintahan lebih banyak
menitikberatkan perguruan tinggi sebagai media dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Kapasitas Sumber daya Perguruan tinggi dapat dilihat dari sumber daya
manusia yang dihasilkan, alat teknologi yang ada dan pengembangan ilmu
pengetahuan. Dimana, seluruh hal tersebut menjadi sumbangsih perguruan
tinggi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain itu, untuk menuju tata pemerintahan yang baik, pemerintahan
memerlukan perubahan dalam pengembangan administrasi, manajemen dan
kapasitas staff. Oleh karena itu, pengembangan tersebut memerlukan peran
perta perguruan tinggi dalam hal riset lapangan, pendampingan dan
kerjasama sebagai bentuk dukungan dari perguruan tinggi. Ia juga
mengatakan, salah satu contohnya adalah terbentuknya kabupaten Penajam
Paser Utara merupakan salah satu hasil riset yang dilakukan oleh
Universitas Mulawarman.
Menurut Teguh Yuwono, inovasi pemerintahan merupakan salah satu
proses dalam pembangunan daerah. Inovasi dalam pembangunan daerah
tersebut, memerlukan peran serta dan kerjasama yang baik antar pimpinan
daerah, dalam hal ini, Bupati dan Wakil Bupati haruslah saling
bersinergi dalam membangun daerahnya. Inovasi dalam pembangunan
pemerintah tidak bisa dilakukan dalam waktu yang instan dan inovasi
dapat berjalan dengan baik jika memiliki sumber daya manusia yang baik
dan berkualitas.
Sedangkan, Budi Santoso menyampaikan inovasi dalam pemerintahan
merupakan hasil inovasi KPK selama ini, dimana setiap SKPD, BUMN, BUMD,
Kepala Daerah harus melakukan perbaikan sistem pemerintahan dalam bentuk
inovasi tata kelola pemerintahan.
Menurutnya, tata kelola pemerintahan yang baik terdiri dari 3
komponen , diantaranya public govermance yang merujuk pada lembaga
pemerintahan, Corporate govermance yang merujuk pada dunia usaha, civil
society atau masyarakat luas. Hubungan ketiganya harus dalam posisi yang
seimbang dan saling kontrol (checks and balances), untuk menghindari
penguasaan atau eksploitasi oleh satu komponen terhadap komponen yang
lainnya.
Bahrullah Akbar juga menyampaikan bahwa BPK akan terus mendorong agar
hasil pemeriksaan dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dapat
terus ditingkatkan dalam sistem administrasi pemerintahan, dengan cara
meningkatkan pengawasan dan perencanaan. Ada 4 hal yang harus
ditingkatkan dalam hal pengawasan dalam tata pemerintahan yaitu disiplin
waktu (tepat waktu), disiplin dalam pelaksanaan , disiplin dalam
bicara, disiplin dalam berfikir.
Pada kesempatan selanjutnya, Yusran menyampaikan materi terkait
inovasi tata kelola pemerintahan dalam hal infrastruktur. Dimana, dalam
hal infrastruktur ini, dapat dilihat sejak dilantik di tahun 2002,
dalam waktu sekitar 1 tahun 1 bulan, PPU telah berhasil menjadi
kabupaten definitif, bahkan hal ini merupakan proses tercepat dalam
pembentukan kabupaten baru di Kalimantan Timur.
Selanjutnya, Yusran Aspar terpilih sebagai Bupati PPUperiode
2003-2008. Di awal kepemimpinannya, berangkat dari nol dan dari segala
keterbatasan , telah berhasil membangun berbagai fasilitas termasuk
pembangunan infrastruktur pemerintahan yang representatif dalam satu
kawasan yang tertata rapi. Menurutnya, terobosan ini patut mendapatkan
apresiasi karena memiliki pandangan jauh kedepan dan sangat tepat dalam
mengambil keputusan.
Selanjutnya, melalui program sawit rakyat seluas 2.000 Hektare setiap
tahun melalui APBD di masing-masing kecamatan di kab. PPU. Program ini
sejak saat itu terus berkembang, dan saat ini telah berkembang mencapai
48.000 Ha sawit rakyat di kab. PPU.
Ia juga menyampaikan di bidang pertanian, pemda dengan berbagai
sentuhan-sentuhan yang terencana dapat menjadikan PPU sebagai lumbung
pangan kaltim dan hendaknya pemerintah provinsi dapat membangun bendung
telake demi mewujudkan swasembada pangan di Kaltim. Bahkan, jika
permasalahan irigasi di kab. PPU dapat teratasi dengan baik, kab. PPU
dapat memenuhi sendiri kebutuhan pangan di Kaltim.
Di bidang perikanan, pemerintah bekerjasama dengan National Science
Techno Park (NSTP) dengan sentuhan IT dengan nama Rumpon Cerdas. Dimana,
nelayan tidak perlu lagi mencari ikan dilaut tetapi mereka hanya
mengambil ikan di apartemen ikan. Program selanjutnya, Integrasi Sapi
dan Sawit, dimana melalui pola kandang di Trunen kecamatan Sepaku dan
pengembangan melalui pola gaduh yang dilakukan oleh warga.
Dan untuk mendukung kegiatan-kegiatan produktif serta memudahkan
masyarakat untuk mendapatkan bunga rendah, pemerintah daerah
mengeluarkan kredit penguatan modal UMKM yang bekerja sama BPD cabang
Penajam dengan bunga 6 % per tahun. Dan, tidak hanya itu, pemerintah
daerah juga bekerjasama dengan Bank Ibadurrahman yang ditujukan untuk
UKM dan petani dengan bunga hanya 5 % yang telah digulirkan sejak tahun
2005.
Selanjutnya, untuk memberikan kemudahan dalam penyediaan
infrastruktur bagi masyarakat, pemerintah membentuk Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pekerjaan Umum (UPTD-PU) yang berkedudukan di Penajam
sebagai perpanjangan tangan Dinas PU. Melalui UPTD tersebut, semua
persoalan infrastruktur desa/ kelurahan seperti jalan, jalan usaha tani,
drainase mampu diatasi oleh masing-masing UPTD tanpa melalui birokrasi
yang panjang.
“Untuk melaksanakan itu semua tentu saja pemerintah daerah harus
bekerja keras. Namun, tidak cukup hanya dengan kerja keras, tetapi juga
kita juga harus kerja cerdas dan ikhlas karena Allah SWT”, tutupnya. (humas3)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar