Yoga dan ayahnya, Imam Subakti (andi firzan/kk) |
Jika
kita simak dari nama Sekolah Khusus Olahragawan ini, maka sudah bisa
membayangkan tantangan yang sangat luar biasa bagi Yoga. Ini adalah
babak baru dalam perjuangan Yoga mengarungi kehidupan dunia sepakbola.
Inilah salah satu momen penting dalam menjemput karier sepakbola
profesional.
Dalam
program latihan tentu akan berbeda dengan apa yang didapatkan selama
ini di SSB Beruang Madu Sakti (SSB BMS) Balikpapan. Bergabungnya Yoga ke
SKOI Kaltim tentu merupakan ujian penting bagi diri alumnus SMPN 5
Balikpapan itu.
Sebelum mengikuti latihan reguler di SKOI Kaltim
Parikesit Yoga Pujangga sudah diikutsertakan dalam program uji coba ke
Jawa Timur awal November lalu, khususnya Kabupaten Batu dan Kota
Malang.
SKOI
Kaltim menjadwalkan 3 kali uji coba masing-masing melawan SSB terbaik
Kabupaten Batu dan 2 kali melawan tim ASIFA (Aji Santoso Internasional
Football Academy). Parikesit Yoga diturunkan oleh pelatihnya Tamrin
Bunai di kelompok usia kelahiran 2000-an melawan SSB Batu terbaik SKOI
Unggul telak 6-1, di tahun kelahiran 2000-an saat melawan tim ASIFA,
SKOI Kaltim menang besar 3-0, SKOI hanya kalah dari tim ASIFA usia 2001,
2-4, kebetulan Joga tidak dipasang oleh pelatih Tamrin Bunai mantan
pemain sepakbola profesional PERSISAM dan PUSAM.
Kamis
(10/11/2016) pagi Parikesit Yoga berangkat ke Samarinda untuk mengikuti
program latihan reguler SKOI Kaltim, diantar oleh orang tuanya yakni
Imam Subakti-Rusiana, adiknya M Farel Rizki Ananta Tur, Lintang dan
kerabat Andi M Firzan.
Kepada
wartawan di kediamannya Perumahan Daksa Pallem Hils Jalan Daksa Barat
RT 6, Kelurahan Sepinggan, Parikesit Yoga Pujangga mangaku sangat
bersyukur bisa bergabung dengan SKOI Kaltim dan sudah mengikuti uji coba
penting dalam Tour DeJawa Timur yang berlangsung cukup sukses yakni 3
kali uji coba, 2 kali menang, 1 kali kalah.
Sementara
bagi Direktur Teknik SKOI Kaltim Tamrin Bunai menyambut baik hasil uji
coba ini, namun pria yang sangat setia dengan dunia sepakbola Kaltim
itu, tidak terlalu berorientasi ke hasil akhir uji coba, namun lebih
mementingkan jam terbang dan kemampuan para siswa dalam menyeraf hasil
latihan serta intruksi pelatih.
Dalam
komunikasi telepon seluler Coach Tamrin kepada orang tua Yoga Imam
Subakti mengatakan, Yoga cukup mampu beradaptasi bersama rekan-rekan
barunya di SKOI Kaltim. Lewat media ini secara khusus Parikesit Yoga
bersama kedua orang tuanya Imam Subakti dan Rusiana mengucapkan banyak
terimah kasih kepada Kepala Sekolah dan Staf SD 007 dahulu, sekarang SD
002 Kecamatan Balikpapan Selatan, Kepala Sekolah dan staf (Suryadi
pelatih tim SPN 5) SMPN 5, Kepala Sekolah dan staf SMA 4, pimpinan SSB
Putra Pantai, pimpinan Firzan FC, Pimpinan dan staf pelatih SSB Beruang
Madu Sakti (SSB BMS) Juma Abdullah pelatih khusus fisik, tim Panitia
Turnamen Sepak Bola mini Pertamina tahun 2011, Panitia O2SN SD, Panitia
Liga Champion Bocah DPC HPPI tahun 2013,Panitia Liga Sepakbola Menpora
U-14, Panitia Liga Sepak Bola BNN Balikpapan tingkat Prov Kaltim,Panitia
Liga Pendidikan Indonesia (LPI)Piala Piala Menpora U-14 Region
Balikpapan, Panitia Piala Menpora U-14 Nasional di Stadion Gelora Bung
Karno (GBK), Panitia Piala Menpora U-16 tahun 2016 region kota
Balikpapan, regional Kaltim dan Nasional di stadion GBK, serta semua
panitia yang Yoga pernah mengikut namun tidak ada sertifikatnya.
"Atas
nama keluarga saya mengucapkan banyak terimah kasih tak terhingga
melalui Turnamen Anda semua ilmu sepakbola Yoga bisa terasah.Yoga tidak
bisa membalas semua kebaikan bapak/ibu semua, semoga Allah SWT akan
membalas sebagai pahala bagi Anda semua," kata Yoga.
Di
tempat terpisah Direktur teknik SSB BMS Joko Santoso beserta staf
mendukung dengan legowo kepindahan Parikesit Yoga ke SKOI.
"Kami
dari SSB BMS memang hanya membekali keterampilan dasar sepakbola bagi
para siswa sebagai modal untuk menjadi atlet sepak bola profesional,"
kata Joko Santoso yang merupakan alumnus tim Pelatih Persiba yunior
tahun 90-an.
Dia
juga berpesan kepada Yoga agar jangan hanya puas mendapatkan porsi
latihan reguler, namun juga harus memanfaatkan waktu luang untuk
mengasah teknik tendangan bebas, teknik tendangan jarak jauh dan
lainnya.
Diharapkan
Yoga mampu melakukan semua itu, maka cita-cita Yoga untuk menjadi
pemain profesional akan terwujud. Sementara itu Amir yang merupakan
pemerhati sepakbola Balikpapan mengaku bersyukur siswa SSB BMS diminati
oleh SKOI Kaltim, sebelum Parikesit Yoga, sudah bergabung putra
kesayangannya yakni Bintang sebagai kiper.
"Inilah
bagian dari bukti pembinaan di SSB BMS cukup berhasil, semoga SSB lain
dikota Balikpapan bisa mengikuti jejak SSB BMS," urai Amir yang juga
mantan kiper dan atlet voli itu.
Komentar
lain datang dari Joko Rohani pelatih tim U-15 BMS, menurutnya tim
besutannya kehilangan roh lapangan tengah dengan pindahnya kapten tim
yakni Parikesit Yoga Pujangga.
Joko
Rohai yang juga guru di salah satu sekolah dasar Balikpapan itu berdoa
agar Yoga bisa sukses di SKOI Kaltim. (Andi M. Firzan)
Baca Juga :
Seharusnya club sepak boala professional yang beada di Kaltim, dapat memantau perkembangan para siswa, dan pada gilirannya dapat memanfaatkan potensi lokal, dengan merekrut siswa terbaik dan tidak perlu mengambil pemain dari luar Kaltim, cukup memanfaatkan poitensi lokal, karena dari sisi kualitas tidak kalah yang berasal dari luar. Hal ini dibutuhkan kemauan yang keras dari seluruh komponen. Terimakasih
BalasHapusSangat disayangkan jika para siswa sudah siap dengan menjadi pemain pro,karena telah ditempa denmgan latihan bertaraf nasional/unternasional justru pihak luar daerah yang akan memanfaatkan, sementara club bola profesional di Kaltim sangat banyak, apalagi biaya yang telah dikeluarkan oleh pemerintah (Kaltim) tidaklah sedikit untuk mencetak para siswa untuk menjadi pemain professional. Mudahan sharing ini didengan dan di follow up oleh pihak pihak yang berkepentingan. Pertanyaannya : Akan kemana anak anak ketika mereka telah lulus dari SKOI?
BalasHapusSemoga Pemerintah bisa investasi yang baik ke SDM seperti ini, sehingga kedepannya bisa mengangkat nama kaltim itu sendiri
BalasHapusSemoga para lulusan SKOI mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan grup bola dari Kaltim dan mengangkat persepakbolaan Indonesia menjadi jauh lebih baik dari sekarang.
BalasHapus