November 14, 2016

Yoga, Siswa SSB Beruang Madu Sakti menuju SKOI


Yoga dan ayahnya, Imam Subakti (andi firzan/kk)
BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-Bagi Parikesit Yoga Pujangga putra kedua pasangan Imam Subakti-Rusiana, sepakbola adalah bagian dari denyut nadinya. Karena itulah Yoga selalu antusias ketika ada tantangan yang berhubungan dengan sepakbola. Tantangan terbaru bagi Yoga adalah bergabung dengan SKOI (Sekolah Khusus Olahragawan Internasional) Kaltim. 

Jika kita simak dari nama Sekolah Khusus Olahragawan ini, maka sudah bisa membayangkan tantangan yang sangat luar biasa bagi Yoga. Ini adalah babak baru dalam perjuangan Yoga mengarungi kehidupan dunia sepakbola. Inilah salah satu momen penting dalam menjemput karier sepakbola profesional. 

Dalam program latihan tentu akan  berbeda dengan apa yang didapatkan selama ini di SSB Beruang Madu Sakti (SSB BMS) Balikpapan. Bergabungnya Yoga ke SKOI Kaltim tentu merupakan ujian penting bagi diri alumnus SMPN 5 Balikpapan itu. 

Sebelum mengikuti latihan reguler di SKOI Kaltim Parikesit Yoga Pujangga sudah diikutsertakan dalam program uji coba ke Jawa Timur awal November lalu, khususnya Kabupaten Batu dan Kota Malang. 

SKOI Kaltim menjadwalkan 3 kali uji coba masing-masing melawan SSB terbaik Kabupaten Batu dan 2 kali melawan tim ASIFA (Aji Santoso Internasional Football Academy). Parikesit Yoga diturunkan oleh pelatihnya Tamrin Bunai di kelompok usia kelahiran 2000-an melawan SSB Batu terbaik SKOI Unggul telak 6-1, di tahun kelahiran 2000-an saat melawan tim ASIFA, SKOI Kaltim menang besar 3-0, SKOI hanya kalah dari tim ASIFA usia 2001, 2-4, kebetulan Joga tidak dipasang oleh pelatih Tamrin Bunai mantan pemain sepakbola profesional PERSISAM dan PUSAM. 

Kamis (10/11/2016) pagi Parikesit Yoga berangkat ke Samarinda untuk mengikuti program latihan reguler SKOI Kaltim, diantar oleh orang tuanya yakni Imam Subakti-Rusiana, adiknya M Farel Rizki Ananta Tur, Lintang dan kerabat Andi M Firzan. 

Kepada wartawan di kediamannya Perumahan Daksa Pallem Hils Jalan Daksa Barat RT 6, Kelurahan Sepinggan, Parikesit Yoga Pujangga mangaku sangat bersyukur bisa bergabung dengan SKOI Kaltim dan sudah mengikuti uji coba penting dalam Tour DeJawa Timur yang berlangsung cukup sukses yakni 3 kali uji coba, 2 kali menang, 1 kali kalah. 

Sementara bagi Direktur Teknik SKOI Kaltim Tamrin Bunai menyambut baik hasil uji coba ini, namun pria yang sangat setia dengan dunia sepakbola Kaltim itu, tidak terlalu berorientasi ke hasil akhir uji coba, namun lebih mementingkan jam terbang dan kemampuan para siswa dalam menyeraf hasil latihan serta intruksi pelatih. 

Dalam komunikasi telepon seluler Coach Tamrin kepada orang tua Yoga Imam Subakti mengatakan, Yoga cukup mampu beradaptasi bersama rekan-rekan barunya di SKOI Kaltim. Lewat media ini secara khusus Parikesit Yoga bersama kedua orang tuanya Imam Subakti dan Rusiana mengucapkan banyak terimah kasih kepada Kepala Sekolah dan Staf SD 007 dahulu, sekarang SD 002 Kecamatan Balikpapan Selatan, Kepala Sekolah dan staf (Suryadi pelatih tim SPN 5) SMPN 5, Kepala Sekolah dan staf SMA 4, pimpinan SSB Putra Pantai, pimpinan Firzan FC, Pimpinan dan staf pelatih SSB Beruang Madu Sakti (SSB BMS) Juma Abdullah pelatih khusus fisik, tim Panitia Turnamen Sepak Bola mini Pertamina tahun 2011, Panitia O2SN SD, Panitia Liga Champion Bocah DPC HPPI tahun 2013,Panitia Liga Sepakbola Menpora U-14, Panitia Liga Sepak Bola BNN Balikpapan tingkat Prov Kaltim,Panitia Liga Pendidikan Indonesia (LPI)Piala Piala Menpora U-14 Region Balikpapan, Panitia Piala Menpora U-14 Nasional di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Panitia Piala Menpora U-16 tahun 2016 region kota Balikpapan, regional Kaltim dan Nasional di stadion GBK, serta semua panitia yang Yoga pernah mengikut namun tidak ada sertifikatnya. 

"Atas nama keluarga saya mengucapkan banyak terimah kasih tak terhingga melalui Turnamen Anda semua ilmu sepakbola Yoga bisa terasah.Yoga tidak bisa membalas semua kebaikan bapak/ibu semua, semoga Allah SWT akan membalas sebagai pahala bagi Anda semua," kata Yoga. 

Di tempat terpisah Direktur teknik SSB BMS Joko Santoso beserta staf mendukung dengan legowo kepindahan Parikesit Yoga ke SKOI.  

"Kami dari SSB BMS memang hanya membekali keterampilan dasar sepakbola bagi para siswa sebagai modal untuk menjadi atlet sepak bola profesional," kata Joko Santoso yang merupakan alumnus tim Pelatih Persiba yunior tahun 90-an. 

Dia juga berpesan kepada Yoga agar jangan hanya puas mendapatkan porsi latihan reguler, namun juga harus memanfaatkan waktu luang untuk mengasah teknik tendangan bebas, teknik tendangan jarak jauh dan lainnya. 

Diharapkan Yoga mampu melakukan semua itu, maka cita-cita Yoga untuk menjadi pemain profesional akan terwujud. Sementara itu Amir yang merupakan pemerhati sepakbola Balikpapan mengaku bersyukur siswa SSB BMS diminati oleh SKOI Kaltim, sebelum Parikesit Yoga, sudah bergabung putra kesayangannya yakni Bintang sebagai kiper. 

"Inilah bagian dari bukti pembinaan di SSB BMS cukup berhasil, semoga SSB lain dikota Balikpapan bisa mengikuti jejak SSB BMS," urai Amir yang juga mantan kiper dan atlet voli itu. 

Komentar lain datang dari Joko Rohani pelatih tim U-15 BMS, menurutnya tim besutannya kehilangan roh lapangan tengah dengan pindahnya kapten tim yakni Parikesit Yoga Pujangga.  

Joko Rohai yang juga guru di salah satu sekolah dasar Balikpapan itu berdoa agar Yoga  bisa sukses di SKOI Kaltim. (Andi M. Firzan)
Baca Juga :

4 komentar:

  1. Seharusnya club sepak boala professional yang beada di Kaltim, dapat memantau perkembangan para siswa, dan pada gilirannya dapat memanfaatkan potensi lokal, dengan merekrut siswa terbaik dan tidak perlu mengambil pemain dari luar Kaltim, cukup memanfaatkan poitensi lokal, karena dari sisi kualitas tidak kalah yang berasal dari luar. Hal ini dibutuhkan kemauan yang keras dari seluruh komponen. Terimakasih

    BalasHapus
  2. Sangat disayangkan jika para siswa sudah siap dengan menjadi pemain pro,karena telah ditempa denmgan latihan bertaraf nasional/unternasional justru pihak luar daerah yang akan memanfaatkan, sementara club bola profesional di Kaltim sangat banyak, apalagi biaya yang telah dikeluarkan oleh pemerintah (Kaltim) tidaklah sedikit untuk mencetak para siswa untuk menjadi pemain professional. Mudahan sharing ini didengan dan di follow up oleh pihak pihak yang berkepentingan. Pertanyaannya : Akan kemana anak anak ketika mereka telah lulus dari SKOI?

    BalasHapus
  3. Semoga Pemerintah bisa investasi yang baik ke SDM seperti ini, sehingga kedepannya bisa mengangkat nama kaltim itu sendiri

    BalasHapus
  4. Semoga para lulusan SKOI mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan grup bola dari Kaltim dan mengangkat persepakbolaan Indonesia menjadi jauh lebih baik dari sekarang.

    BalasHapus


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM