SANGATTA,KABARKALTIM.
CO.ID-
Sejumlah warga yang bermukim di simpang Pirdaus, Jalan Trans Kalimantan dalam
wilayah Kecamatan Bengalon, Kabupatten Kutai Timur, provinsi Kalimanran Timur
(Kaltim) menderita kerugian materi maupun non materi, akibat ledakan dinamit
perusahaan tambang batu bara PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Blasting KPC merusak rumah penduduk hingga dinding beton milik warga setempat alami retakan. Menurut
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Alfizal Rafidin, awalnya KPC membantah
rusaknya beberapa rumah warga sebagai akibat ledakan dinamit di areal tambang batu baranya. Karena hasil
uji coba blasting KPC yang dilakukan pihak berkompoten disinyalir kuat tidak
indepeden.
Karena pihak KPC sendiri yang menhadirkan tim uji dampak
blasting tersebut. Sehingga nilai hasil uji blasting diyakini warga datanya
tidak valid. Sehingga warga menolak hasil uji blasting tersebut. Korban
blasting mengaku getaran blasting yang dicoba itu, tidak sama besaran
getarannya ketika ledakan itu sesungguhnya terjadi pada waktu operasi tambang KPC yang merusak rumah penduduk.
Untuk itu, KPC diminta warga bertanggungjawab dalam
masalah kerusakan rumah penduduk tersebut. Melalui wakil rakyat di DPRD Kutim,
anggota dewan David Rante sudah berusaha memfasilitasi menyelesaikan masalah
rusaknya rumah warga sebagai akibat dampak getaran ledakan dinamit di areal
tambang KPC sampai merambah ke pemukiman penduduk. Namun masalah ini belum
selesai.
Sehingga Bupati Ismunandar angkat bicara. “Kalau kerugian
materi, itu bisa dihitung. Hitung saja berapa rumah rusak. Berapa nilai
kerusgiannya. Itu bisa dilakukan. Tapi kalau kerugian non materi, ini yang
susah dihitung,” kata Ismunandar dalam rapat koordinasi di ruang Meranti,
Sekretariat Kabupaten, Bukit Pelangi, Senin (7/11/2016).
Kerusakan materi seperti rumah retak itu sebaiknya
diinventarisasi, didata berapa nilai kerugiannya. Nantinya, KPC diminta untuk
mengganti nilai kerugian warga tersebut. Nah,
yang repoj kalau warga meminta pula ganti rugi soal non materi. Karena mengukur
besaran kerugian non materi itu sangat sulit menentukan indikatornya. Saat
mendengar letupan blasting, dan membawa dampak phisikis bagi warga. Juga ketika
mendengar ledakan dinamit, warga ada
yang merasa terganggu jiwanya. Ini juga
merupakan kerugian non materi. (ri)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar