BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-Provinsi Bali dikenal sebagai Pulau Dewata karena memang Bali terkenal sebagai provinsi dengan mayoritas pemeluk agama Hindu terbesar di Indonesia. Ritual agama Hindu merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan manca negara.
Namun ternyata di pulau para dewa itu ada geliat penganut agama Islam. Dan Karang Asem adalah salah satu daerah tempat berkembangnya penyebaran agama Islam di Bali. Kabar ini penulis dapatkan dari Ustad Husni Indra Al Balii, Amir atau pimpinan rombongan Jamaah Tablik dari Karang Asem yang kini sedang "berdakwah" di Kota Balikpapan.
Menurut Ustad Husni rombongan jamaah berkekuatan 9 orang termasuk dirinya. Mereka banyak "berdakwah " di kawasan Kecamatan Balikpapan Timur. Rombongan diberi waktu sekitar 40 hari oleh Markaz Bali untuk belajar dan berdakwah di Kota Balikpapan. Kini tinggal beberapa hari rombongan jamaah di Kota Beriman ini.
Mereka berhijrah dari masjid ke masjid dari kawasan Balikpapan Timurt hingga Kecamatan Balikpapan Selatan. Menurut penyampaian Ustad Mansyur kepada penulis, cara berdakwah Ustad Husni sangat menarik dari sisi intonasi, penggunaan bahasa Arab. Apa yang disampaikan Ustad Mansyur, penulis amini, karena memang cara berdakwah Ustad Husni memang mampu menghipnotis jamaah yang mendengarkan.
Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Ustad Husni, pria beranak tiga ini, menampik, menurutnya caranya berdakwah biasa saja, bahkan manurut pengakuannya, dirinya masih banyak belajar berdakwah.
Ustad Husni juga banyak bercerita bagaimana dirinya mantap "bekerja agama" sebagaimana yang sudah dilakukan Nabi Besar Muhammad SAW beserta para sahabat.
Dirinya mempelajari "Jemaah Tablik" ini sekitar empat belas tahun (14 ), atau tepatnya sekitar tahun 2000-an silam hingga pada tahun 2014 lalu, saat dirinya melaksanakan program IPB (India, Pakistan dan Bangglades) selama empat bulan (4). Ketika itu Allah .SWT membukakan tirai yang menyelimuti " Jemaah Tablik " ini.
Kini Insya Allah dirinya Haqul yaqin dengan kerja dakwah jemaah tablik. Ustad Husni juga berpesan ketika umat mengalami permasalahan dalam kehidupan maka hendaknya melakukan ibadah wajib atau sunnah secara total dan khusuk. Tidak seseorang manusia pun yang tidak punya permasalahan. Bahkan menurut pengakuannya dirinya pernah salat di halaman rumah ketika hujan deras. Maka hujan yang turun pun bercampur dengan airmatanya yang bercucuran. Saat salat itulah kita curahkan kepada Sang Khalik tentang semua permasalahan kita. (andi firzan)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar