Oktober 25, 2016

Trunen Diproyeksikan Jadi Kampung Ternak


Jadi Percontohan yang Belum Pernah Ada

Peternakan sapi di Trunen PPU
PENAJAM, KABARKALTIM.CO.ID-Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), berencana menjadikan Trunen di Kecamatan Sepaku sebagai kampung peternakan sapi atau kampung ternak. Salah satu tujuannya adalah untuk menunjang ketahanan daging nasional.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten PPU, Joko Dwi Fetrianto saat ditemui  mengatakan instansinya sebagai langkah awal akan mengalihkan 350 ekor sapi pemerintah yang tersebar di masyarakat ke kampung peternakan di Trunen. Sapi milik Pemerintah Kabupaten PPU yang saat ini berada di masyarakat yang akan dialihkan ke kampung tersebut, jenis sapi Bali.

"Sapi-sapi itu akan ditempatkan di satu wilayah di Trunen sebagai sentra peternakan sapi rakyat," ujar Joko Dwi Fetrianto, Senin (24/10/2016).
Pembentukan kampung peternakan sapi di wilayah Trunen, Kecamatan Sepaku tersebut merupakan implemenntasi visi Pemerintah Kabupaten PPU. Sebagai persiapan pembentukan kampung peternakan sapi tersebut menurut dia, instansinya juga akan menanam tanaman jagung seluas 200 hektare di wilayah Trunen, Kecamatan Sepaku.

"Salah satu visi pemerintah daerah yakni, meningkatkan pendapatan peternak sekaligus mewujudkan ketahanan daging secara nasional. Kami pilih menanam jagung, karena jagung bisa diolah menjadi pakan hewan ternak sapi yang bernutrisi tinggi," ucap Joko Dwi Fetrianto.

Pemerintah Kabupaten PPU menempatkan peternakan sapi pada satu wilayah tersebut, karena menilai pola peternakan dengan metode ekstensifikasi yang dilakukan peternakan selama ini tidak produktif.

Pernyataan terkait itu juga telah disampaikan oleh Bupati PPU H Yusran Aspar belum lama ini. Bupati mengatakan kampung ternak di wilayah trunen akan dibangun dengan konsep yang lebih menarik. Bahkan diharapkan mampu menjadi sebuah kampung percontohan yang belum pernah ada di daerah manapun di Indonesia.

Menurut bupati, di kampung ternak Trunen ini masyarakatnya  semua mengunakan listrik yang bersumber dari bio gas kotoran ternak mereka. Di sana juga akan dilengkapi dengan air minum geratis siap minum (WTP), kemudian dilengkapi dengan kesehatan geratis, raskin geratis, pendidikan dan sebagainya.

“Daerah  mana yang segala kebutuhan semuanya geratis seperti itu. Lokasi semacam  ini tentu sangat menarik kita jadikan salah satu tujuan wisata bagi pengunjung,“ terang Yusran Aspar dalam satu kesempatan belum lama ini. (humas6)
Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM