![]() |
Peternakan sapi di Trunen PPU |
PENAJAM, KABARKALTIM.CO.ID-Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), berencana menjadikan Trunen di
Kecamatan Sepaku sebagai kampung peternakan sapi atau kampung ternak. Salah
satu tujuannya adalah untuk menunjang ketahanan daging nasional.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten PPU,
Joko Dwi Fetrianto saat ditemui
mengatakan instansinya sebagai langkah awal akan mengalihkan 350 ekor
sapi pemerintah yang tersebar di masyarakat ke kampung peternakan di Trunen. Sapi
milik Pemerintah Kabupaten PPU yang saat ini berada di masyarakat yang akan
dialihkan ke kampung tersebut, jenis sapi Bali.
"Sapi-sapi itu akan ditempatkan di satu wilayah di Trunen sebagai sentra peternakan sapi rakyat," ujar Joko Dwi Fetrianto, Senin (24/10/2016).
Pembentukan kampung peternakan sapi di wilayah Trunen,
Kecamatan Sepaku tersebut merupakan implemenntasi visi Pemerintah Kabupaten
PPU. Sebagai persiapan pembentukan kampung peternakan sapi tersebut menurut
dia, instansinya juga akan menanam tanaman jagung seluas 200 hektare di wilayah
Trunen, Kecamatan Sepaku.
"Salah satu visi pemerintah daerah yakni,
meningkatkan pendapatan peternak sekaligus mewujudkan ketahanan daging secara
nasional. Kami pilih menanam jagung, karena jagung bisa diolah menjadi pakan
hewan ternak sapi yang bernutrisi tinggi," ucap Joko Dwi Fetrianto.
Pemerintah Kabupaten PPU menempatkan peternakan sapi
pada satu wilayah tersebut, karena menilai pola peternakan dengan metode ekstensifikasi
yang dilakukan peternakan selama ini tidak produktif.
Pernyataan terkait itu juga telah disampaikan oleh
Bupati PPU H Yusran Aspar belum lama ini. Bupati mengatakan kampung ternak
di wilayah trunen akan dibangun dengan konsep yang lebih menarik. Bahkan
diharapkan mampu menjadi sebuah kampung percontohan yang belum pernah ada di
daerah manapun di Indonesia.
Menurut bupati, di kampung
ternak Trunen ini masyarakatnya semua
mengunakan listrik yang bersumber dari bio gas kotoran ternak mereka. Di sana juga
akan dilengkapi dengan air minum geratis siap minum (WTP), kemudian dilengkapi
dengan kesehatan geratis, raskin geratis, pendidikan dan sebagainya.
“Daerah mana yang segala kebutuhan
semuanya geratis seperti itu. Lokasi semacam
ini tentu sangat menarik kita jadikan salah satu tujuan wisata bagi pengunjung,“ terang Yusran Aspar dalam satu kesempatan belum lama ini. (humas6)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar