Oktober 05, 2016

Indominco Setop Layanan Bus Sekolah Teluk Pandan

SDN 04 Teluk Pandan. (bahar sikki/kk)
SANGATTA, KABARKALTIM.CO.ID-  Semangat Kutim Cerdas, Merata dan Prestasi Gemilang (Cemerlang) kini redup. PT Indominco Mandiri menyetop  bantuan bus sekolah pengangkut pelajar di Kecamatan Teluk Pandan. Menurut  Asistant Vice Precident Indominco Muhammad Nasution, penghentian bantuan bus sekolah Teluk Pandan, lantaran  keuangan Indominco belum sehat. Sebagai akibat dari turunnya harga batu bara di pasaran internasional.

Bantuan bus sekolah ini, dahulu anggarannya diambil dari dana kepedulian perusahaan terhadap masyarakat (CSR- corporate social responsibility). Berhubung harga batu bara turun, maka bantuan transportasi pendidikan  Teluk Pandan ditiadakan. Apalagi, ada lagi program Pemkab Kutim untuk rumah layak huni. “Jadi dana yang tadinya semula rencana bisa digunakan untuk rental  lanjutan bus sekolah, mendadak dana itu dialihkan lagi membiayai program rumah layak huni sesuai yang dijatahkan Pekab ke perusahaan Indominco,” jelas Nasution pada tatap muka warga Desa Suka Rahmat di Kilometer 10, Jl Poros Bontang-Samarinda, Kantor PT Indomico Mandiri tbk.


Penyetopan bus sekolah bantuan Indominco tersebut meresahkan banyak pelajar  dan wali murid di wilayah Kecamatan Teluk Pandan. Khususnya bagi siswa yang orangtuanya berpenghasilan sedkit, mengalami kesulitan dalam menyekolahkan anak-anaknya. Karena sudah berbulan-bulan layanan bus sekolah tidak ada di lintasan Jln Trans Kalimantan, wilayah Kecamatan Teluk Pandan.

Baik murid SD, SMP maupun SMA terpaksa bila berangkat atau pulang sekolah sebagian besar nebeng (ikut menumpang) pada tiap kendaraan yang melintas waktu berdiri di tepi jalan. Kalau mobil yang disetop untuk berhenti, ya anak sekolah bersyukur, tapi kalau sopir mobil itu lagi tidak mau peduli, maka anak sekolah warga Desa Kandolo, Desa Teluk Pandan, warga Desa Martadinata, warga Desa Suka Rahmat, Desa Suka Damai dan warga Desa Danau Redan harus bersabar. 

“Kami kadang terlambat tiba di sekolah. Lantaran tidak punya tumpangan. Kalau lambat biasa dihukum. Disuruh guru berdiri di depan kelas,” aku murid  laki-laki SDN 01 Teluk Pandan.

Jarak sekolah dengan rumah sejumlah pelajar bervariasi. Ada jaraknya belasan kilometer. Dan, ada pula yang dekat. Pelajar yang tinggal jauh dari tempat sekolah, ini masalah.  Orangtua, yang punya kemampuan membeli sepeda motor, tapi anaknya belum diizinkan mengendarai sendiri. Akhirnya, orangtua bolak balik antar jemput buah hatinya, agar mereka tetap menimbah ilmu pengetahuan dibangku sekolah reguler. Sayangnya polisi lalulintas tidak melegalkan  anak di bawah umur mengendarai sepeda motor tanpa memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi, Red).

“Kalau dilarang pakai motor ke sekolah. Sebaiknya pemerintah siapkan mobil transportasi sekolah,” siswa SMA Negeri Teluk Pandan. (ri)

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM