Yusran Aspar |
PENAJAM, Bupati Penajam Paser Utara (PPU) H.
Yusran Aspar mengungkapkan merasa prihatin dengan kondisi keuangan daerah di
Kalimantan Timur yang saat ini hampir seluruhnya mengalami penurunan anggaran
hingga triliunan rupiah. Termasuk di kabupaten PPU sebagai daerah yang dipimpinnya.
“Bahkan
belum lama ini saya menyimak apa yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri
Mulyani dalam diskusinya, bahwa defisit anggaran saat ini diperkirakan masih
akan berlangsung selama lima tahun kedepan. Dedengan kondisi tersebut kami
merasa sangat prihatin, apalagi bagi sebagian besar daerah-daerah penghasil
migas di Kaltim saat ini, “ terang Yusran Aspar saat bincang-bincang di ruang
kerjanya, Senin, (25/9/2016) beberapa waktu lalu.
Dengan
kondisi demikian kata dia, semua kepala daerah baik bupati, walikota maupun
gubernur tentu harus berjuang secara maksimal. Bagaimana mereka harus mampu mengoptimalkan
potensi daerah yang ada saat ini untuk berbagai kebutuhan daerah dan
pelaksanaan pembangunan bagi daerahnya.
“Bayangkan,
jika saat ini seluruh kabupaten/kota di Kaltim harus kehilangan APBD hingga 2 triliun rupiah setiap tahun. Jika
ini terjadi selama dua tahun saja, maka sepuluh kabupaten/kota di Kaltim akan
kehilangan APBD nya hingga empat puluh triliun rupiah. Itu artinya kita telah
dihadapkan dengan musibah yang sangat besar, bahkan melebihi tsunami di Aceh
yang saat itu diperkirakan untuk pemulihan hanya membutuhkan anggaran sebesar
30 Triliun rupiah. Siapa tidak prihatin dengan kondisi ini, “ungkap Yusran.
Dirinya
bercerita, bahwa Indonesia sebenarnya merupakan negara yang sangat kaya.
Berbagai kekayaan alam ada di dalamnya. Namun kekayaan tersebut sebagian besar masih
dinikmati oleh bangsa lain. Sebagian besar pemilik saham perusahaann-perusahaan
pengelolahan berbagai kekayaan alam di Indonesia merupakan milik bangsa lain
yang sudah jelas keuntungan sebagian besar milik mereka. Begitu juga berbagai
jenis ekspor bangsa indonesia merupakan bahan mentah yang memiliki nilai jual
rendah.
“Untuk
memperbaiki itu salah satu langkah yang harus dilakukan adalah bagaimana daerah
mampu mengoptimalkan sumber daya daerah yang ada sebagai pendapatan asli daerah
(PAD) bagi daerah. Kemudian daerah juga
tidak lagi bergantung pada sektor bagi hasil baik migas, batu bara dan
sebagainya seperti yang terjadi kebanyakan daerah di Kaltim selama ini,“ jelasnya.
Di sektor
yang lebih kecil dalam lingkungan masyarakat kata dia, mulai saat ini masyarakat
juga harus mampu kreatif dan berinovasi untuk mengelolah berbagai potensi yang
ada di lingkungan mereka, sehingga mampu menjadikan sebuah potensi daerah
sebagai peluang usaha baru, pendapatan keluarga yang bermuara pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
“Dalam
kondisi seperti saat ini, berbagai persaingan dunia usaha semakin ketat.
Sejumlah perusahaan mengurangi tenaga kerja mereka, lapangan kerja sulit dan
sebagainya. Dengan kondisi tersebut, masyarakat dituntut harus mampu lebih
kreatif, inovasi untuk menciptakan sebuah peluang usaha,“ jelasnya.
Dalam
kondisi demikian Yusran berharap kepada seluruh masyarakat khususnya di
Kabupaten PPU agar selalu menjaga kondusivitas lingkungan masing-masing. Jauhkan hal-hal yang dapat
memecah belah persatuan bangsa dilingkungan masyarakat.
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar