September 30, 2016

Diprediksi Defisit hingga 5 Tahun ke Depan



Yusran Aspar
PENAJAM, Bupati Penajam Paser Utara (PPU) H. Yusran Aspar mengungkapkan merasa prihatin dengan kondisi keuangan daerah di Kalimantan Timur yang saat ini hampir seluruhnya mengalami penurunan anggaran hingga triliunan rupiah. Termasuk di kabupaten PPU sebagai  daerah yang dipimpinnya.

“Bahkan belum lama ini saya menyimak apa yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam diskusinya, bahwa defisit anggaran saat ini diperkirakan masih akan berlangsung selama lima tahun kedepan. Dedengan kondisi tersebut kami merasa sangat prihatin, apalagi bagi sebagian besar daerah-daerah penghasil migas di Kaltim saat ini, “ terang Yusran Aspar saat bincang-bincang di ruang kerjanya, Senin, (25/9/2016) beberapa waktu lalu. 

Dengan kondisi demikian kata dia, semua kepala daerah baik bupati, walikota maupun gubernur tentu harus berjuang secara maksimal. Bagaimana mereka harus mampu mengoptimalkan potensi daerah yang ada saat ini untuk berbagai kebutuhan daerah dan pelaksanaan pembangunan bagi daerahnya.
  
“Bayangkan, jika saat ini seluruh kabupaten/kota di Kaltim harus kehilangan APBD  hingga 2 triliun rupiah setiap tahun. Jika ini terjadi selama dua tahun saja, maka sepuluh kabupaten/kota di Kaltim akan kehilangan APBD nya hingga empat puluh triliun rupiah. Itu artinya kita telah dihadapkan dengan musibah yang sangat besar, bahkan melebihi tsunami di Aceh yang saat itu diperkirakan untuk pemulihan hanya membutuhkan anggaran sebesar 30 Triliun rupiah. Siapa tidak prihatin dengan kondisi ini, “ungkap Yusran. 

Dirinya bercerita, bahwa Indonesia sebenarnya merupakan negara yang sangat kaya. Berbagai kekayaan alam ada di dalamnya. Namun kekayaan tersebut sebagian besar masih dinikmati oleh bangsa lain. Sebagian besar pemilik saham perusahaann-perusahaan pengelolahan berbagai kekayaan alam di Indonesia merupakan milik bangsa lain yang sudah jelas keuntungan sebagian besar milik mereka. Begitu juga berbagai jenis ekspor bangsa indonesia merupakan bahan mentah yang memiliki nilai jual rendah. 

“Untuk memperbaiki itu salah satu langkah yang harus dilakukan adalah bagaimana daerah mampu mengoptimalkan sumber daya daerah yang ada sebagai pendapatan asli daerah (PAD) bagi daerah.  Kemudian daerah juga tidak lagi bergantung pada sektor bagi hasil baik migas, batu bara dan sebagainya seperti yang terjadi kebanyakan daerah di Kaltim selama ini,“ jelasnya.

Di sektor yang lebih kecil dalam lingkungan masyarakat kata dia, mulai saat ini masyarakat juga harus mampu kreatif dan berinovasi untuk mengelolah berbagai potensi yang ada di lingkungan mereka, sehingga mampu menjadikan sebuah potensi daerah sebagai peluang usaha baru, pendapatan keluarga yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

“Dalam kondisi seperti saat ini, berbagai persaingan dunia usaha semakin ketat. Sejumlah perusahaan mengurangi tenaga kerja mereka, lapangan kerja sulit dan sebagainya. Dengan kondisi tersebut, masyarakat dituntut harus mampu lebih kreatif, inovasi untuk menciptakan sebuah peluang usaha,“ jelasnya. 
  
Dalam kondisi demikian Yusran berharap kepada seluruh masyarakat khususnya di Kabupaten PPU agar selalu menjaga kondusivitas lingkungan  masing-masing. Jauhkan hal-hal yang dapat memecah belah persatuan bangsa dilingkungan masyarakat. 

“Kerukunan antar umat beragama, ras dan golongan di lingkungan masyarakat harus selalu kita jaga dengan baik,“ pungkasnya. (humas6)





Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM