Marjani |
PENAJAM, KABARKALTIM.CO.ID – Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
(Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Marjani, mengatakan sebanyak 6.000 pelajar
dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di
Kabupaten PPU, mendapatkan Kartu
Indonesia Pintar (KIP) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Total penerima Kartu Indonesia Pintar dari pemerintah pusat bagi pelajar
SD hingga SMA di daerah setempat sebanyak 6.000 siswa dan sudah terisi semua,”
jelas Marjani saat dihubungi melalui ponselnya, Rabu, (31/8/2016).
Nama siswa yang diajukan sebagai calon penerima tersebut kata dia, sesuai dengan
kuota berdasarkan data pokok pendidikan atau dapodik di masing-masing sekolah.
“Pada dapodik itu tercantum penghasilan orang tua dan data lainnya sehingga
siswa bersangkutan layak diberikan bantuan dari pemerintah. Semua sekolah wajib
untuk memasukkan nama-nama siswa yang menurut pihak sekolah layak menerima
kartu itu” ujar Marjani.
Dia menjelaskan, verifikasi calon penerima bantuan program Indonesia Pintar
tidak terkendala dengan menggunakan dapodik tersebut. Syaratnya cukup
melampirkan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan atau desa jika tidak
memiliki KJS (kartu jaminan sosial).
Untuk memenuhi kuota penerima dan mengoptimalkan program Indonesia Pintar
itu menurut dia, Disdikpora melibatkan kepala sekolah dan guru membantu semua
proses program itu, termasuk memasukkan nama siswa yang berhak menerima Kartu
Indonsia Pintar. Dana bantuan program Indonesia Pintar kepada pelajar kurang
mampu tersebut disalurkan kepada keluarga penerima, bukan melalui sekolah
maupun Disdikpora Kabupaten PPU.
“Bantuan itu langsung disalurkan kepada siswa atau keluarga penerima
melalui rekening yang dimiliki penerima bantuan tersebut,” kata Marjani.
Bantuan yang diberikan melalui KIP tersebut, lanjutnya,
bagi anak sekolah tingkat SD Rp 450 ribu per tahun dan Rp 750 ribu tingkat SMP
serta Rp1 juta per tahun untuk tingkat SMA.
“Selama penerima bantuan program Indonesia Pintar itu masih menjadi pelajar
dan memegang Kartu Indonesia Pintar, menjadi prioritas untuk menerima bantuan
pada tahun berikutnya,” ungkap Marjani. (humas6)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar