SETELAH kita bersuka cita menyambut
datangnya Ramadhan yang penuh berkah ini, ternyata sekarang sudah memasuki sepuluh
hari terakhir, artinya tidak lama lagi Ramadhan meninggalkan kita, kesempatan
emas yang telah Allah ta’ala sediakan untuk para hamba-Nya untuk mengais pahala
berlimpah dan ampunan dosa dari-Nya akan segera berakhir dan meninggalkan kita,
apakah kita termasuk orang yang mendapatkan keberuntungan ataukah sebaliknya
merugi?
Untuk membarakahkan sepuluh hari
terakhir Ramadhan, KH.Syekh Mas’ud Husain Al-Hasani ulama kharismatik
Kalimantan mengadakan kegiatan Sahur Bersama di kediamannya pada
malam 21 Ramadhan (26/6/2016) yang dirangkai dengan ibadah amalia untuk mendapatkan
malam Lailatul Qadar.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh
Bupati Kutai Timur Ismunandar, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat
umum yang merupakan murid dari Guru Mas’ud,para hadirin pun larut dalam zikir
dan khusyu ibadah untuk mendapatkan pahala malam seribu bulan.
“Malam Lailatul Qadar ini sangat
mulia bagi mereka yang mengalaminya,” kata Guru Mas’ud saat ditemui di tempat
kegiatan.
Dirinya menyampaikan bahwa Malaikat
jibril pernah meminta kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam untuk
mengaminkan doanya, dan diantara isinya adalah (artinya) :”Merugilah seseorang
yang Ramadhan datang kepadanya sampai kemudian meninggalkannya tetapi ternyata
dosanya tidak diampuni.” (HR. Muslim dan Ahmad)
Malam Lailatul Qadar lanjut Guru Mas’ud
adalah malam mulia yang Allah persiapkan untuk para hamba-Nya yang beriman,
agar mendapatkan banyak kebaikan dengan amal yang sedikit dan waktu yang
singkat, dimana Allah ta’ala menilainya lebih baik dari seribu bulan, seperti
yang Allah ta’ala sebutkan sendiri didalam firman-Nya yang maknanya :”Malam
Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar : 3)
Bila kita hitung dengan tahun maka
akan sama dengan delapan puluh tiga (83) tahun dan kalau dihitung dengan hari
maka akan sama dengan 30.295 hari, masya Allah nilai pahala yang luar
biasa, itu rahmat Allah yang dipersiapkan untuk para hamba-Nya dimalam Lailatul
Qadar.
Oleh karenanya pantaslah bila Rasulullah
SAW sampai mengatakan yang artinya :” Barangsiapa yang diharamkan dari
kebaikannya maka berarti dia telah diharamkan dari kebaikan.” (Muttafaqun
‘alaih)
Rasulullah Muhammad SAW memberitakan
bahwasanya malam Lailatul Qadar terjadi pada malam-malam ganjil pada
sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana disebutkan di dalam
hadits berikut yang artinya :”Carilah malam malam Lailatul Qadar pada
malam-malam ganjil pada sepuluh malam terakhir.” (Muttafaqun ‘alaih)
Diantara keutamaan Lailatul qadar :
1.
Malam yang diberkahi, barangsiapa
menghidupkan malam tersebut maka akan mendapatkan keberkahan dari Allah ta’ala.
2.
Malam ditetapkannya taqdir untuk
satu tahun kedepan, maka perbanyaklah berdoa agar taqdir kita untuk satu
kedepan adalah taqdir yang baik.
3.
Nilai ibadah dimalam tersebut setara
dengan amal selama seribu bulan.
4.
Diampuninya dosa-dosa orang-orang
yang menghidupkan malam tersebut dengan ibadah karena beriman kepada Allah dan
mengharapkan pahala dari-Nya semata,
Adapun untuk mengetahui malam
Lailatul Qadar, maka bisa diketahui dari tanda-tanda berikut :
1.
Langit begitu cerah seakan akan
bercahaya
2.
Orang beriman merasakan ketenangan
dan kenyamanan pada malam tersebut
3.
Malam yang sangat tenang dan angin
tidak bertiup serta cuaca yang nyaman
4.
Matahari terbit begitu cerah dan
cahayanya tidak menyilaukan dipagi harinya.
Itulah sedikit dari apa yang terkait
dengan malam yang mulia yang diberkahi oleh Allah ta’ala, dimana Rasulullah SAW
memerintahkan umatnya untuk berusaha mendapatkannya karena keutamaannya yang
sangat besar bagi mereka.
“Maka orang yang dirahmati adalah
mereka yang dimudahkan untuk mendapatkannya dan orang yang sengsara adalah
orang-orang yang diharamkan untuk mendapatkannya, semoga kita termasuk
orang-orang yang dimudahkan untuk mendapatkan kemuliaan malam tersebut dan
dimudahkan pula untuk mendapatkan rahmat Allah ta’ala, mari kita manfaatkan
sepulah hari terakhir bulan Ramadhan ini untuk memperoleh keberuntungan didunia
dan akhirat,” imbuh Guru Mas’ud yang juga Ketua Umum DPP Perhimpunan Rakyat
Asli Kalimantan. (are)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar