WUJUDKAN JEMBATAN TOL LAUT NIPAHNIPAH-MELAWAI
Jembatan tol laut penghubung PPU dan Balikpapan menjadi faktor pendukung
paling utama percepatan pembangunan khususnya Kalimantan Timur (Kaltim)
bagian Selatan. Melihat kondisi Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan
Kota Balikpapan yang terpisah oleh Teluk Balikpapan cukup membutuhkan
waktu beberapa lama menuju Kota Balikpapan maupun Kabupaten PPU dan Kabupaten
Paser.
Untuk penyeberangan saat ini kita bisa naik speedboat dan membutuhkan waktu sekitar 15 menit, klotok sekitar 30 menit, sedangkan jika naik feri kita membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 1 jam, tetapi angka kecelakaan laut baru-baru ini cukup memprihatinkan dan sudah banyak menelan korban karena kelalaian motoris dan kurang kesadaran masyarakat menggunakan pelampung baik itu dengan speedboat, klotok maupun penyeberangan melalui feri dan juga semakin padatnya arus lalu lintas laut di Teluk Balikpapan sehingga angka kecelakaan laut mungkin saja terjadi untuk masa yang akan datang.
Untuk penyeberangan saat ini kita bisa naik speedboat dan membutuhkan waktu sekitar 15 menit, klotok sekitar 30 menit, sedangkan jika naik feri kita membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 1 jam, tetapi angka kecelakaan laut baru-baru ini cukup memprihatinkan dan sudah banyak menelan korban karena kelalaian motoris dan kurang kesadaran masyarakat menggunakan pelampung baik itu dengan speedboat, klotok maupun penyeberangan melalui feri dan juga semakin padatnya arus lalu lintas laut di Teluk Balikpapan sehingga angka kecelakaan laut mungkin saja terjadi untuk masa yang akan datang.
Yusran Aspar |
Jarak Kota
Balikpapan dan Kabupaten PPU hanya terpisah oleh Teluk Balikpapan, oleh karena
itu dengan ide-ide cemerlang Yusran Aspar ingin mewujudkan pembangunan
jembatan Tol Laut melalui titik Nipahnipah (PPU) menuju Kota Balikpapan
dengan titik (Melawai).
Dengan adanya jembatan dengan kondisi Tol Laut otomatis kita dapat menghemat waktu baik itu perjalanan menuju bandara Sultan Aji Mahmud Sulaiman Sepinggan Balikpapan maupun pengangkutan hasil bumi yang ada di wilayah Kaltim bagian Selatan, sehingga dipastikan Kaltim bagian selatan (Balikpapan,PPU dan Paser) akan jauh lebih maju dari pada saat ini, karena otomatis ketiga Kabupaten/Kota tersebut akan saling bersinergi.
Untuk progres pembangunan jembatan itu sendiri telah memasuki tahap pembentukan konsorsium antara Pemrov Kaltim, Pemkab PPU,Pemkot Balikpapan dan PT Waskita Karya, seluruh anggota konsorsium sepakat membagi rata beban biaya pembangunan jembatan.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menerbitkan surat persetujuan terkait usulan ruang bebas jembatan setinggi 50 meter dari permukaan air laut, tentunya mempermudah izin pemamfaatan ruang yang dikeluarkan Pemrov Kaltim dan pembuatan Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) jembatan.
Saat ini jembatan penghubung sepanjang 5,4 kilometer dan lerbar 33 meter tersebut telah mamasuki tahap lelang, proyek pembangunan jembatan penghubung Kabupaten PPU dengan Kota Balikpapan akan menjadi magnet untuk menarik sejumlah investor dan berminat membiayai pembangunan jembatan tersebut karena dari segi ekonomi cukup tinggi.
Oleh karena itu kita semua harus optimis pembangunan jembatan penghubung itu dapat segera terealisasikan secepatnya demi percepatan pembangunan Kaltim bagian Selatan, karena wilayah selatan Kaltim termasuk tertinggal dari segi pembangunan selama ini.
Dengan melihat kondisi seperti ini, memang saat sangat dibutuhkan segera adanya insfrastruktur jembatan penghubung Balikpapan-PPU. Sehingga arus penyeberangan yang merupakan trans Kalimantan ini menjadi lancar, namun hingga kini gagasan besar itu belum juga terwujud, yang jelas proses pembangunan jembatan itu terus dikaji hingga saat ini dan telah memasuki tahap lelang dan mustahil pembangunan jembatan penghubung tidak terlaksana di daerah Kaltim yang dikenal kaya ini akan hasil buminya.
Sementara dukungan besar juga telah diberikan oleh orang-orang berpengaruh di Kaltim diantaranya seperti Gubernur Kaltim, Walikota Balikpapan dan Bupati PPU sendiri dan tentunya sebagian besar masyarakat tentu harus mendukung demi terwujudnya pembangunan jembatan penghubung tersebut. (*/hmd)
Dengan adanya jembatan dengan kondisi Tol Laut otomatis kita dapat menghemat waktu baik itu perjalanan menuju bandara Sultan Aji Mahmud Sulaiman Sepinggan Balikpapan maupun pengangkutan hasil bumi yang ada di wilayah Kaltim bagian Selatan, sehingga dipastikan Kaltim bagian selatan (Balikpapan,PPU dan Paser) akan jauh lebih maju dari pada saat ini, karena otomatis ketiga Kabupaten/Kota tersebut akan saling bersinergi.
Untuk progres pembangunan jembatan itu sendiri telah memasuki tahap pembentukan konsorsium antara Pemrov Kaltim, Pemkab PPU,Pemkot Balikpapan dan PT Waskita Karya, seluruh anggota konsorsium sepakat membagi rata beban biaya pembangunan jembatan.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menerbitkan surat persetujuan terkait usulan ruang bebas jembatan setinggi 50 meter dari permukaan air laut, tentunya mempermudah izin pemamfaatan ruang yang dikeluarkan Pemrov Kaltim dan pembuatan Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) jembatan.
Saat ini jembatan penghubung sepanjang 5,4 kilometer dan lerbar 33 meter tersebut telah mamasuki tahap lelang, proyek pembangunan jembatan penghubung Kabupaten PPU dengan Kota Balikpapan akan menjadi magnet untuk menarik sejumlah investor dan berminat membiayai pembangunan jembatan tersebut karena dari segi ekonomi cukup tinggi.
Oleh karena itu kita semua harus optimis pembangunan jembatan penghubung itu dapat segera terealisasikan secepatnya demi percepatan pembangunan Kaltim bagian Selatan, karena wilayah selatan Kaltim termasuk tertinggal dari segi pembangunan selama ini.
Dengan melihat kondisi seperti ini, memang saat sangat dibutuhkan segera adanya insfrastruktur jembatan penghubung Balikpapan-PPU. Sehingga arus penyeberangan yang merupakan trans Kalimantan ini menjadi lancar, namun hingga kini gagasan besar itu belum juga terwujud, yang jelas proses pembangunan jembatan itu terus dikaji hingga saat ini dan telah memasuki tahap lelang dan mustahil pembangunan jembatan penghubung tidak terlaksana di daerah Kaltim yang dikenal kaya ini akan hasil buminya.
Sementara dukungan besar juga telah diberikan oleh orang-orang berpengaruh di Kaltim diantaranya seperti Gubernur Kaltim, Walikota Balikpapan dan Bupati PPU sendiri dan tentunya sebagian besar masyarakat tentu harus mendukung demi terwujudnya pembangunan jembatan penghubung tersebut. (*/hmd)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar