BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-Negara
Jepang terkenal dengan teknologinya yang sangat maju, bahkan mengalahkan negara adidaya dunia yaitu Amerika Serikat. Selain itu juga Negara Matahari Terbit yang
sangat menjunjung tinggi kebudayaan di
tengah–tengah badai globalisasi. Tapi semua itu tidak terjadi begitu
saja, tetapi melalui proses yang sangat panjang. Proses yang panjang itu ditempuh
melalui pendidikan yang baik, sehingga menghasilkan output yang baik.
Ternyata
pemerintah Jepang juga punya program berupa training atau pelatihan guru
Indonesia, program yang ditawarkan oleh pemerintah Jepang melalui pemerintah
Indonesia ini hanya untuk para guru Indonesia yang ingin ikut pelatihan tentang
pendidikan. Salah satunya adalah Idris SPdI, guru Madrasah Ibdidaiyah Al Irsyad
DDI Balikpapan yang merupakan guru
bidang studi olahraga.
Dimana guru yang satu ini telah lolos seleksi untuk
mengikuti training ke Jepang yang diikuti 13 peserta dari Indonesia
selama 18 hari. Saat ditemui di ruang guru MI Al Irsyad Idris menjelaskan,
setahun yang lalu tepatnya mengikuti training ke Jepang, mengikuti program pelatihan yang ditawarkan oleh pemerintah
Jepang melalui Kementrian Indonesia.
"Kemudian kami mengikuti program ini segala
persyaratan kami kirimkan ke pusat, yang pada akhirnya kami lolos
seleksi. Program ini diikuti oleh guru se-Indonesia tapi yang lolos seleksi
hanya 13 guru. Segala pemberangkatan dan akomodasi selama di Jepang biaya ditanggung oleh pemerintah Jepang,” ujar Idris.
Bagaimana yang diketahui tentang
dunia pendidikan di Jepang? Dikatakan Idris lebih jauh bahwa siswa-siswi
dari mulai jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA telah memiliki karakter yang
baik, kesadaran terhadap lingkungan kebersihan pun sangat tinggi. Bahkan ketika
jam istirahat siswanya tidak dibenarkan untuk keluar lingkungan sekolah, karena
segala fasilitas seperti menu makanan telah disediakan oleh pihak
sekolah. Kebiasaan yang dilakukan para siswanya adalah melaksanakan kebersihan
lingkungan selama 30 menit begitu pula kedisiplinannya juga sangat tinggi.
Lalu
kebiasaan lainnya mulai dari SD, SMP dan SMA pihak sekolah wajib menyedikan
makan untuk para siswanya. Jadi soal melaksanakan kebersihan lingkungan tidak
perlu menggunakan jadwal, karena siswa-siswi di sana kesadarannya sangat
tinggi, tanpa harus disuruh. Kemudian tenaga pendidik atau guru harus punya lisensi yang dikeluarkan oleh pemerintah Jepang, jadi walaupun lulusan dari latar
belakang pendidik tapi kalau belum memiliki lisensi tidak bolah menjadi guru
pengajar.
"Artinya menjadi guru pengajar betul-betul guru yang memiliki
kualitas," tutur Idris.
Bagaimana kesejahteraan guru di Jepang? Menurut Idris
menjadi guru di Negara Matahari Terbit sangat sejahtera, guru TK saja
gajinya kalau dirupiahkan mencapai Rp 10 juta, Rp 20 juta hingga Rp 30 juta. Jadi kalau dibandingkan pendapatan guru Indonesia dengan guru di Jepang jauh lebih
sejahtera.
Menimba ilmu di bangku SD, SMP dan SMA selain menerima pelajaran akademik maupun non akademik juga diajarkan tentang pelajaran rumah tangga
seperti memasak, menjahit, membuat tas dan lain sebagainya, cerita Idris.
Kepala
Madrasah Al Irsyad DDI Balikpapan M Ishaq ketiak dimintai tanggapan seputar
tentang gurunya yang berangkat training ke Jepang, sangat bangga dan
memberikan apresiasi kepada Idris yang merupakan guru bidang olahraga yang
mendapatkan kesempatan mengikuti training ke Jepang. Harapannya dari hasil
pelatihan selama di Jepang bisa diaplikasikan di MI Al
Irsyad dan mampu memberikan ilmu pada guru lainya khususnya tenaga guru di
Madrasah Ibdidaiyah Al iRsyad. (ktn)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar