BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-Dipastikan
masyarakat Kota Balikpapan belum sepenuhnya mengetahuI apa itu Satuan PAUD
Sejenis (SPS). Mau tahu? Satuan PAUD Sejenis yang disingkat menjadi (SPS)
adalah lembaga yang menyelenggarakan pendidikan di luar Taman
Kanak-kanak, Kelompok Bermain dan Taman Penitipan Anak.
SPS ini berfungsi
memberikan pendidikan sejak dini dan membantu meletakkan dasar ke arah
pengembangan sikap, perilaku, perasaan, kecerdasan, sosial dan fisik, yang
diperlukan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berpengaruh terhadap
tumbuh kembang anak.
Seperti halnya SPS kusuma 24 yang letaknya berada di
kawasan Sepinggan Balsel setahap demi setahap sudah banayak mengalami
kemajuan. Apalagi sekarang ini sudah memiliki gedung sendiri yang dilengkapi
beberapa fasilitas pendidikan seperti tempat untuk bermain, taman bacaan, ruang
pertemuan PKK, ruang perpustakaan, ruang guru dan kamar WC.
Setiap harinya gedung
SPS yang dibangun dari dana swadaya masyarakat ini digunakan untuk melakukan
berbagai kegiatan program Satuan PAUD Sejenis, terutama dalam pengembangan
pendidikan usia dini. Kepala SPS Kusuma 24 Yuliantini SPd saat disambangi
kabarkaltim mengatakan, yang termasuk dalam Lembaga Pendidikan Satuan PAUD
Sejenis adalah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang merupakan wahana
kesejahteraan ibu dan anak yang berfungsi sebagai tempat pelayanan terpadu
mencakup aspek perawatan kesejahteraan dan gizi, terutama bagi ibu hamil dan
balita.
Bina Keluarga Balita (BKB) bertujuan memberikan pengetahuan dan
keterampilan kepada orang tua dan anggota keluarga lainnya tentang tata cara mendidik anak, mengasuh serta
memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Pos PAUD adalah program layanan
pendidikan yang diintegrasikan dengan program Bina Keluarga Balita dan
Posyandu, ujar Yuliantini yang merupakan guru di SDN 013 Balsel.
Bagaimana dengan
proses belajar mengajarnya?menurut Yuliantini bahwa dalam pengembangan
pendidikannya tidak lain adalah membina,membimbing dan mengarahkan kepada anak
yang masih usia dini untuk belajar sopan santun membaca,menghitung, tentang
keimanan, dan senam pagi.Kemudian setiap paginya anak –anak ini datang ke SPS
membawa bekal makanan secukupnya yang mengandung gizi, tujuanya untuk
membiasakan diri sarapan pagi.
Selain itu para orang tua memberikan makanan
tambahan makanan bergizi seminggu sekali kepada semua anak-anak SPS dengan cara
bergiliran,seperti bubur kacang ijo,bubur jagung, bubur mutiara, bubur ayam, bubur
manado,agar-agar, kue pie, biskuit, ,kue boneka, buah pisang dan bihun. Kemudian
tentang prestasi lanjut dia sudah banyak yang diraih diantaranya pernah
anak-anak ini menjadi juara lomba busana Muslim, lomba keaksaraan, jambore PTK
PAUD, bayi balita.
Tapi yang paling utama adalah bagaimana agar anak-anak yang
masih usia dini bisa tumbuh dan berkembang melalui pendidikan Satuan PAUD
Sejenis agar ke depannya bisa menjadi anak yang sehat dan cerdas.Ada berapa SPS?
Menurut Yuliantini awalnya hanya 5 SPS termasuk SPS Kusuma ini, seiring
perjalanan waktu dan berkembang menjadi 32 SPS yang ada di Kota
Balikpapan.
Problematika yang dialamai dalam mengadakan Pos PAUD saat itu
kurangnya tenaga (Pendamping) yang professional.Hal ini dikarenakan adanya
sifat sukarela dalam kegiatan pelaksana Pos PAUD.Jarang orang yang sudah
profesional mau bergabung pada Pos Paud,kecuali orang tersebut punya jiwa
sosial yang tinggi.
”Kita berharap pemerintah memperhatikan Pendidikan Anak Usia
Dini.Jika pendidikan ini tertata dengan benar maka generasi muda mendatang
menjadi generasi yang cerdas berilmu dan beriman,semoga bangsa ini menjadi
bangsa yang cerdas,” tutup Yuliantini yang ramah tamah itu.(ktn)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar