Kepala Sekolah Malas Masuk Kerja Diganti
Rakor program pendidikan |
SANGATTA,
KABARKALTIM.CO.ID- Dari 370 sekolah
jenjang SD/MI. SLTP/MTs dan SLTA se-Kabupaten Kutai Timur (Kutim), provinsi
Kalimantan Timur (Kaltim) masih ada 8 sekolah yang belum sama sekali
terakreditasi. Berikut, sekolah yang sudah terakreditasi nilainya masih
kebanyakan bernilai B. Padahal Pemkab Kutim menurut Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Iman Hidayat, Kutim ditarget tahun ini (2016), semua sekolah
terakreditasi dengan nilai A. “Tak mungkin target akreditasi sekolah di Kutim
tercapai tahun ini (2016, Red), kata
Iman Hidayat dalam rapat koordinasi di Pelangi Room Hotel Royal
Victoria, Kamis (7/4/2016).
Iman menyatakan, beberapa tahun silam ketika gencar
dilakukan akreditasi sekolah, dirinya sudah meyakini, bahwa pencapaian target
bakal sulit diwujudkan. Namun, penetapan target sengaja dilakukan karena orientasinya, adalah agar para guru dan tenaga kependidikan lebih bersemangat
dalam upaya melakukan pembenahan sekolah demi mewujudkan amanah Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional.
Ini tensif waktu sehinngga dibuat standar. Namun imput
cukup, tapi output kurang. Sehingga sekolah yang ada di Kutim saat ini
akreditasinya masih banyak bernilai B. Rinciannya, untuk 203 SD akreditasi
nilai A, 60 sekolah, nilai B, 95
sekolah, nilai C, 39 sekolah, yang belum
8 sekolah, dan satu sekolah tidak terakreditasi. Untuk Madrasah Ibtidayah (MI) ada
6 sekolah, yang terakreditasi nilai A , B dan C masing-masing 2 sekolah. Untuk SMP
79 sekolah, yang terakreditasi nilai A,
22 sekolah, nilai B, 33 sekolah, nilai C, 16 sekolah, dan 8 sekolah tidak
terakreditasi. Untukt Madrasah Tsanawiyah (MTs) 9 sekolah, yang terakreditasi
nilai A, 6 sekolah, dan nilai B, 3 sekolah.
Untuk 19 SMA, ada 7
sekolah yang terakreditasi nilai A, nilai B, 10 sekolah dan nilai C, 2
sekolah. Untuk 3 Madrasah Alia (MA), yang terakreditasi 1 nilai A, dan 2 nilai B. Terakhir untuk 62 SMK yang terakreditasi nilai A sebanyak 13 sekolah, nilai B, 15
sekolah dan 6 sekolah nilai C, serta 6 sekolah yang belum sama sekali masuk
penilaian akreditasi.
“Tidak tercapainya target akreditaasi sekolah semua nilai A. Itu dikarenakan, sumber
daya manusia atau SDM-nya. Ada dari pengawasan sekolah, dan ada kekurangan kepala
sekolah,” beber Iman dihadapan para peserta rapat koordinasi yang diikuti para
kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan.
Dijelaskan, kelemahan pengawasan, ada yang tidak
menyampaikan hasil evaluasi akreditasi kepada kepala sekolah usai memberi skor. Padahal setelah pemberian
skor sekolah yang dimaksud, penting untuk disampaikan kepada kepala sekolah
apa-apa saja yang perlu dibenahi di sekolah itu sehingga nilai skornya bisa
bertambah. Memang sebelum diberi skor, pengawasan perlu merahasiakan, tapi
setelah ada angka skornya, pengawas harus memberitahukan, pointer mana sekolah
yang perlu segera dibenahi. “Sekolah tidak bisa berbenah kalau, mereka tidak
tahu apa kekurangan sekolahnya. Untuk itu, tim pengawas sekolah mesti
memberitahukan apa yang kurang di sekolah yang bersangkutan,” ujarnya.
Di sisi lain, kekurangan kepala sekolah adalah, mereka ada
yang sudah tahu tapi mereka lambat melakukan pembenahan, sehinngga, nilai
akreditasi sekolahnya belum maksimal. Untuk itu, kepala sekolah yang malas
laporkan agar diganti. Laporan yang sampai ke Kantor Dinas Pendidikan saat
sudah ada 4 orang. Cuma mutasi belum
bisa digelar karena masa jabatan bupati
Kutim belum sampai enam bulan. Agar upaya peningkatan kualitas dunia pendidikan
di Kutim bisa diwujudkan maka kepala UPTD di tiap kecamatan giat melakukan
koordinasi dengan kepala desa dan camat. Ini penting menjadi perhatian serius,
karena Bupati Ismunandar lebih banyak berkomunikasi dengan para kepala desa atau
camat. Tiap Senin, bupati Kutim melakukan coffee morning berkumpul dengan para
pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), saat itu pula bupati menerima
pesan pendek (SMS) dari masyarakat (kepala desa). “Ini lebih mengarah pada
konsep desa membangun,” pungkasnya.
(bahar sikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar