April 07, 2016

"Tak Mungkin Target Akreditasi Sekolah di Kutim Tercapai Tahun Ini"


Kepala Sekolah Malas Masuk Kerja Diganti

Rakor program pendidikan
SANGATTA, KABARKALTIM.CO.ID-  Dari 370 sekolah jenjang SD/MI. SLTP/MTs dan SLTA se-Kabupaten Kutai Timur (Kutim), provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) masih ada 8 sekolah yang belum sama sekali terakreditasi. Berikut, sekolah yang sudah terakreditasi nilainya masih kebanyakan bernilai B. Padahal Pemkab Kutim menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Iman Hidayat, Kutim ditarget tahun ini (2016), semua sekolah terakreditasi dengan nilai A. “Tak mungkin target akreditasi sekolah di Kutim tercapai tahun ini (2016, Red), kata  Iman Hidayat dalam rapat koordinasi di Pelangi Room Hotel Royal Victoria, Kamis (7/4/2016).

Iman menyatakan, beberapa tahun silam ketika gencar dilakukan akreditasi sekolah, dirinya sudah meyakini, bahwa pencapaian target bakal sulit diwujudkan. Namun, penetapan target sengaja dilakukan  karena orientasinya,  adalah agar para  guru dan tenaga kependidikan lebih bersemangat dalam upaya melakukan pembenahan sekolah demi mewujudkan amanah Undang- Undang  Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.


Ini tensif waktu sehinngga dibuat standar. Namun imput cukup, tapi output kurang. Sehingga sekolah yang ada di Kutim saat ini akreditasinya masih banyak bernilai B. Rinciannya, untuk 203 SD akreditasi nilai  A, 60 sekolah, nilai B, 95 sekolah, nilai C, 39 sekolah, yang  belum 8 sekolah, dan satu sekolah tidak terakreditasi. Untuk Madrasah Ibtidayah (MI) ada 6 sekolah, yang terakreditasi nilai A , B dan C masing-masing 2 sekolah. Untuk SMP 79 sekolah, yang terakreditasi  nilai A, 22 sekolah, nilai B, 33 sekolah, nilai C, 16 sekolah, dan 8 sekolah tidak terakreditasi. Untukt Madrasah Tsanawiyah (MTs) 9 sekolah, yang terakreditasi nilai A, 6 sekolah, dan nilai B, 3 sekolah.

Untuk 19 SMA, ada 7  sekolah yang terakreditasi nilai A, nilai B, 10 sekolah dan nilai C, 2 sekolah. Untuk 3 Madrasah Alia (MA), yang terakreditasi  1 nilai A, dan 2 nilai B. Terakhir untuk  62 SMK  yang terakreditasi  nilai A sebanyak 13 sekolah, nilai B, 15 sekolah dan 6 sekolah nilai C, serta 6 sekolah yang belum sama sekali masuk penilaian akreditasi.

“Tidak tercapainya target akreditaasi  sekolah semua nilai A. Itu dikarenakan, sumber daya manusia atau SDM-nya. Ada dari pengawasan sekolah, dan ada kekurangan kepala sekolah,” beber Iman dihadapan para peserta rapat koordinasi yang diikuti para kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan. 

Dijelaskan, kelemahan pengawasan, ada yang tidak menyampaikan hasil evaluasi akreditasi  kepada kepala sekolah  usai memberi skor. Padahal setelah pemberian skor sekolah yang dimaksud, penting untuk disampaikan kepada kepala sekolah apa-apa saja yang perlu dibenahi di sekolah itu sehingga nilai skornya bisa bertambah. Memang sebelum diberi skor, pengawasan perlu merahasiakan, tapi setelah ada angka skornya, pengawas harus memberitahukan, pointer mana sekolah yang perlu segera dibenahi. “Sekolah tidak bisa berbenah kalau, mereka tidak tahu apa kekurangan sekolahnya. Untuk itu, tim pengawas sekolah mesti memberitahukan apa yang kurang di sekolah yang bersangkutan,” ujarnya.

Di sisi lain, kekurangan kepala sekolah adalah, mereka ada yang sudah tahu tapi mereka lambat melakukan pembenahan, sehinngga, nilai akreditasi sekolahnya belum maksimal. Untuk itu, kepala sekolah yang malas laporkan agar diganti. Laporan yang sampai ke Kantor Dinas Pendidikan saat sudah ada 4 orang. Cuma  mutasi belum bisa  digelar karena masa jabatan bupati Kutim belum sampai enam bulan. Agar upaya peningkatan kualitas dunia pendidikan di Kutim bisa diwujudkan maka kepala UPTD di tiap kecamatan giat melakukan koordinasi dengan kepala desa dan camat. Ini penting menjadi perhatian serius, karena Bupati Ismunandar lebih banyak berkomunikasi dengan para kepala desa atau camat. Tiap Senin, bupati Kutim melakukan coffee morning berkumpul dengan para pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), saat itu pula bupati menerima pesan pendek (SMS) dari masyarakat (kepala desa). “Ini lebih mengarah pada konsep desa membangun,” pungkasnya. (bahar sikki)

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM