April 03, 2016

Peran Bidan Desa Makin Berat

Bupati Ismunandar di Hotel Mesfa Mulia. (bahar sikki/KK)
SANGATTA, KABARKALTIM.CO.ID- Bupati Ismunandar menyatakan, peran bidan yang bertugas di wilayah pelosok Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) makin berat. Pasalnya, bidan desa saat melaksanakan tugasnya tidak hanya mengurusi orang bersalin. Tapi bidan di kampung, mereka memberi layanan kesehatan yang dibutuhkan warga dari semua jenis penyakit yang dikeluhkan.

“Warga tidak mau tahu, apa tugas bidan. Yang penting mereka (masyarakat, Red) inginkan mendapat layanan kesehatan maksimal saat diperlukan,” terang Ismunandar pada sambutan pembuka Musyawarah Cabang Ikatan Bidan Indonesia (Muscab IBI) Kutim ke-3 yang dilangsungkan di aula Hotel Mesfa Mulia, Kelurahan Teluk Lingga, Kecamatan Sangatta Utara, Minggu (3/4/2016).

Tuntutan layanan kesehatan  pada masyarakat bisa maksimal, bila kompetensi bidan desa juga makin ditingkatkan. Oleh karena itu, bidan desa dalam memberi layanan kesehatan pada warga diharuskan senyum, sapa dan santun. “Halo bidan. Sukses ya say,” tutur bupati Kutim menyapa girang pada peserta Muscab IBI Kutim.

.
Wakil Ketua DPRD Kutim Encek UR Firgasih (baju putih) bersama bidan melantunkan lagu kenangan. (bahar sikki/KK)
Ismu- panggilan akrab Ismunandar, memerintahkan kepada Dinas Kesehatan Kutim untuk melakukan inventarisasi sarana dan prasarana kesehatan di Puskesmas Pembantu, dan di Puskesmas. Fasilitas kesehatan di wilayah kecamatan dan desa segera dibenahi. Karena kesehatan merupakan prioritas pembangunan dalam rangka desa membangun demi meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM). “IPM bisa ditingkatkan melalui peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta melalui pendidikan,” tukasnya.

Agar layanan kesehatan di 134 desa  dan 2 kelurahan se-Kutim makin berkualitas, maka bidan dituntut untuk bekerja sepenuh hati dalam upaya menyelamatkan ibu bersalin, menyehatkan bayi serta meningkatkan kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu, bagi 328 bidan,dan baru 90 orang status pegawai negeri sipil (PNS) secara bertahap akan mendapat perhatian dari pemerintah. Bagi bidan yang Surat keputusan (SK-nya) hanya di terbitkan pimpinan Puskesmasm dan sudah mengabdi selama 2 tahun, maka akan ditingkatkan statusnya menjadi TK2D (Tenaga Kerja Kontrak Daerah, Red). Dan, bagi bidan yang sudah lebih dari lima tahun mengabdi akan diupayakan diangkat menjadi PNS.

Selain itu, janji bupati Kutim secara bertahap kepada bidan yang bertugas di wilayah pedalaman dan pesisir akan mendapat kendaraan operasional berupa sepeda motor. Tahun depan (2017) Dinas Kesehatan rencana menganggarkan pengadaan roda dua sebanyak 105 unit. Tahun lalu, sudah ada pengadaan sepeda motor 23 unit. “Kenapa, karena kalau di Posyandu yang dicari pasti bidan. Kalau lokasi pelayanan berjauhan dari satu titik ke titik lainnya. Tak mungkin bidan bisa menjangkau semua kalau hanya jalan kaki. Untuk itu, alat mobilisasi sangat diperlukan,” urai Ismu usai mendengar laporan panitia.

 Sebelumnya, Ketua Panitia Triana Nur menyebutkan Muscab IBI Kutim 2016 dihadiri Ketua IBI Kaltim Encek Yuliani, Wakil Ketua DPRD Kutim Encek UR Firgasih, dan Ketua IBI Kutim  Mastia (2010-2015), dan 282 orang anggota IBI Kutim, serta sejumlah undangan terhormat lainnya.

Tujuan Muscab IBI Kutim, yakni meningkatkan citra bidan melalui konsolidasi organisasi.  Juga tersusunnya program kerja, serta pemilihan pengurus IBI Kutim masa bakti 2016-2021. Evaluasi laporan pertanggungjawaban pengurus cabang. Dana kegiatan bersumber dari kas IBI Kutim senilai Rp 40.250.000,-. Untuk itu, panitia menyampaikan ucapan terima kasih dan mohon maaf bila selama Muscab IBI ke-3 Kutim ada kekurangan. (bahar sikki)




Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM