April 02, 2016

Bupati Kutim Tuntaskan Program Desa Membangun di Kamar Tidur



Kunjungan Bupati Kutim ke Desa Suka Rahmat. (bahar/kabarkaltim)
SANGATTA, KABARKALTIM.CO.ID- Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Ismunandar menyatakan, program desa membangun bisa dituntaskan di kamar tidur. Pasalnya, istri bupati Kutim menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kutim. Jadi program pembangunan Kutim 5 tahun ke depan, tidak hanya dibahas pemerintah eksekutif bersama pemerintah legislatif dalam paripurna dewan, tapi program pembangunan bisa dituntaskan pasangan suami istri (pasutri) Ismunandar–Encek UR Firgasih tanpa agenda formal.
 
“Membahas program pembangunan bukan hanya di kantor, tapi di rumah pun juga bisa, Bahkan di dalam kamar tidur pun masalah program desa membangun bisa diselesaikan,” kata mantan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kutim itu ketika didaulat menyampaikan sambutan acara pencanangan Kampung Keluarga Berencana (KB) dan syukuran di gedung Rachmat Futsal, Desa Suka Rahmat, Kecamatan Teluk Pandan, Sabtu (2/4/2016).


Bupati Kutim mengatakan, tiap kunjungan kerja selalu didampingi Wakil Ketua DPRD Encek UR Firgasih. Jadi program pembangunan apa saja yang diusulkan masyarakat, tak masalah. Bisa klop. Karena Wakil Ketua DPRD Kutim langsung juga mendengar aspirasi masyarakat setempat.  Apalagi Encek UR Firgasih juga diamanahkan sebagai ketua TP PKK Kutim. Misalnya, bantuan dana Rp 100 juta tiap kecamatan untuk peningkatan kualitas layanan Posyandu dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang bersumber dari APBD Kutim, langsung mendapat respon positif.

“Sebelumnya di Desa Tulung Agung, Kecamatan Rantau Pulung telah dicanangkan sebagai desa bebas narkoba. Di Kecamatan Teluk Pandan ini dicanangkan Desa Suka Rahmat sebagai kampung KB. Nantinya, juga akan digelar pasar murah,” tukas Ismunandar usai mendengar pidato Kepala Badan Koordinator Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kaltim Sukaryo Teguh Santoso.

Desa Suka Rahmat diharapkan menjadi embrio kampung KB se-Kutim. “Saya dengan bu Encek Firgasih hanya dikarunia dua putri. Satunya sudah berumah tangga. Yang satunya lagi masih menimbah ilmu di perguruan tinggi. Makanya, saya dan bu wakil ketua DPRD selalu sama. Punya waktu banyak untuk bertatap muka langsung dengan warga,” jelasnya.
Bicara KB lanjut Bupati Kutim, bukan hanya soal pengendalian angka kelahiran. Tapi bicara KB bagaimana  sehingga anak tumbuh berkualitas. Yakni, sehat jasmani dan rohani. Ibunya sehat, dan anaknya pun juga sehat.

Di dalam visi misi  bupati –wakil bupati yakni fokus dan tuntas, ada program  desa membangun, tapi bukan membangun desa. Kalau dahulu programnya membangun desa, artinya program pembangunan lebih bersifat perencanaan dari atas ke bawah (top down planning). Tapi kalau desa membangun, artinya baik perencanan, pekerjaan maupun pemanfaatan pembangunan itu semua dari kesepakatan warga setempat. Desa membangun lebih bersifat  perencanaan pembangunannya dari bawah ke atas (bottom up planning). Warga desa setempat yang lebih tahu persis kebutuhan pembangunannya. Pemerintah kabupaten hanya meregulasi mana program pembangunan yang masuk skala prioritas dan mana  yang belum.

Khusus untuk warga yang bermukim di dalam kawasan Taman Nasional Kutai (TNK), bupati Kutim menegaskan agar masyarakat tak perlu khawatir. Pemkab Kutim akan terus berjuang agar TNK bisa di-enclave-kan. Tahun ini (2016) dan seterusnya di kawasan TNK yang sudah statusnya menjadi Hak Penggunaan Lain (HPL) atau enclave, tidak ada lagi larangan membangun di sana. Yang dana pembangunannya dari APBD Kutim.

Untuk itu, Ismunandar  mengimbau kepada semua lapisan masyarakat agar tidak ada lagi  mana orang pendukung nomor urut 1, dan mana pendukung nomor urut 2 pada Pilkada Kutim 2015 silam. Tapi baik pendukung nomor 1 maupun nomor 2 hendaknya bergabung bersama pendukung nomor urut 3 dalam rangka menyukseskan roda pembangunan lebih baik lagi ke depan.

Bupati Kutim, tak ingin masa kepemimpinannya seperti mobil mogok.  Kalau mobil mogok didorong, sudah bunyi, pendorongnya ditinggal, dan mobil yang didorong itu melaju pergi. Rakyat sudah bersusah payah meluangkan waktu untuk mencoblos pada pesta demokrasi lima tahunan. Tapi setelah terpilih, lupa dengan masyarakat. Ismunandar –Kasmidi Bulang tidak mau seperti mendorong mobil mogok. (bahar sikki)

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM