![]() |
Kunjungan Bupati Kutim ke Desa Suka Rahmat. (bahar/kabarkaltim) |
SANGATTA, KABARKALTIM.CO.ID- Bupati Kabupaten Kutai
Timur (Kutim) Ismunandar menyatakan, program desa membangun bisa dituntaskan di
kamar tidur. Pasalnya, istri bupati Kutim menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD
Kutim. Jadi program pembangunan Kutim 5 tahun ke depan, tidak hanya dibahas
pemerintah eksekutif bersama pemerintah legislatif dalam paripurna dewan, tapi
program pembangunan bisa dituntaskan pasangan suami istri (pasutri) Ismunandar–Encek UR Firgasih tanpa agenda formal.
“Membahas
program pembangunan bukan hanya di kantor, tapi di rumah pun juga bisa, Bahkan
di dalam kamar tidur pun masalah program desa membangun bisa diselesaikan,”
kata mantan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kutim itu ketika didaulat
menyampaikan sambutan acara pencanangan Kampung Keluarga Berencana (KB) dan
syukuran di gedung Rachmat Futsal, Desa Suka Rahmat, Kecamatan Teluk Pandan,
Sabtu (2/4/2016).
Bupati
Kutim mengatakan, tiap kunjungan kerja selalu didampingi Wakil Ketua DPRD Encek
UR Firgasih. Jadi program pembangunan apa saja yang diusulkan masyarakat, tak
masalah. Bisa klop. Karena Wakil Ketua DPRD Kutim langsung juga mendengar
aspirasi masyarakat setempat. Apalagi
Encek UR Firgasih juga diamanahkan sebagai ketua TP PKK Kutim. Misalnya,
bantuan dana Rp 100 juta tiap kecamatan untuk peningkatan kualitas layanan
Posyandu dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang
bersumber dari APBD Kutim, langsung mendapat respon positif.
“Sebelumnya di Desa Tulung Agung, Kecamatan Rantau Pulung telah dicanangkan
sebagai desa bebas narkoba. Di Kecamatan Teluk Pandan ini dicanangkan Desa Suka
Rahmat sebagai kampung KB. Nantinya, juga akan digelar pasar murah,” tukas
Ismunandar usai mendengar pidato Kepala Badan Koordinator Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) Kaltim Sukaryo Teguh Santoso.
Desa
Suka Rahmat diharapkan menjadi embrio kampung KB se-Kutim. “Saya dengan bu
Encek Firgasih hanya dikarunia dua putri. Satunya sudah berumah tangga. Yang
satunya lagi masih menimbah ilmu di perguruan tinggi. Makanya, saya dan bu
wakil ketua DPRD selalu sama. Punya waktu banyak untuk bertatap muka langsung dengan
warga,” jelasnya.
Bicara
KB lanjut Bupati Kutim, bukan hanya soal pengendalian angka kelahiran. Tapi
bicara KB bagaimana sehingga anak tumbuh
berkualitas. Yakni, sehat jasmani dan rohani. Ibunya sehat, dan anaknya pun
juga sehat.
Di
dalam visi misi bupati –wakil bupati
yakni fokus dan tuntas, ada program desa
membangun, tapi bukan membangun desa. Kalau dahulu programnya membangun desa,
artinya program pembangunan lebih bersifat perencanaan dari atas ke bawah (top
down planning). Tapi kalau desa membangun, artinya baik perencanan, pekerjaan
maupun pemanfaatan pembangunan itu semua dari kesepakatan warga setempat. Desa
membangun lebih bersifat perencanaan
pembangunannya dari bawah ke atas (bottom up planning). Warga desa setempat
yang lebih tahu persis kebutuhan pembangunannya. Pemerintah kabupaten hanya
meregulasi mana program pembangunan yang masuk skala prioritas dan mana yang belum.
Khusus
untuk warga yang bermukim di dalam kawasan Taman Nasional Kutai (TNK), bupati
Kutim menegaskan agar masyarakat tak perlu khawatir. Pemkab Kutim akan terus
berjuang agar TNK bisa di-enclave-kan. Tahun ini (2016) dan seterusnya di
kawasan TNK yang sudah statusnya menjadi Hak Penggunaan Lain (HPL) atau
enclave, tidak ada lagi larangan membangun di sana. Yang dana pembangunannya
dari APBD Kutim.
Untuk
itu, Ismunandar mengimbau kepada semua
lapisan masyarakat agar tidak ada lagi
mana orang pendukung nomor urut 1, dan mana pendukung nomor urut 2 pada
Pilkada Kutim 2015 silam. Tapi baik pendukung nomor 1 maupun nomor 2 hendaknya
bergabung bersama pendukung nomor urut 3 dalam rangka menyukseskan roda
pembangunan lebih baik lagi ke depan.
Bupati
Kutim, tak ingin masa kepemimpinannya seperti mobil mogok. Kalau mobil mogok didorong, sudah bunyi,
pendorongnya ditinggal, dan mobil yang didorong itu melaju pergi. Rakyat sudah
bersusah payah meluangkan waktu untuk mencoblos pada pesta demokrasi lima
tahunan. Tapi setelah terpilih, lupa dengan
masyarakat. Ismunandar –Kasmidi Bulang tidak mau seperti mendorong mobil mogok.
(bahar sikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar