Mutarif |
MAJALENGKA,
KABARINDONESIA.CO.ID-Putra asli Majalengka, Mutarif, terpanggil untuk
mengabdi di Kabupaten Majalengka. Panggilan dan dorongan kuat tersebut,
sudah lama dia terima, bahkan beberapa kali dia menolak, namun akhirnya
Mutarif pun pasrah dan menurut terhadap panggilan dan dorongan hatinya
tersebut.
"Panggilan
hati untuk mengabdi di Majalengka, sudah lama, dan itu terus makin
kuat. Panggilan kuat itu untuk maju dalam pilkada Kabupaten
Majalengka," kata Mutarif kepada kabar kabarindonesia.co.id, Minggu
(13/12/2015).
Kendati
awalnya mendapat penolakan dari sang istri, Haerati, namun akhirnya
sang istri memahami jalan yang harus ditempuh suaminya itu. Perjuangan
berat dan jalan panjang yang harus ditempuh, yang tentunya menguras
tenaga, pikiran dan juga persiapan materi.
"Dari
sisi ekonomi, saya biasa saja. Panggilan itu makin kuat, saya menurut
akan panggilan itu. Makanya, mau tak mau dari sekarang mulai melakukan
persiapan," ujar Mutarif.
Lanjut
Mutarif, berbagai hal yang akan dibenahi di Majelangka mulai dari
mental, pembangunan fisik dan pembenahan secara menyeluruh lainnya.
"Dengan
niat tulus, saya melakukan berbagai persiapan. Tentu doa dan dukungan
keluarga besar di Majalengka. Perjuangan memang berat dan panjang, tapi
inilah jalan hidup yang harus saya jalani," tutup Mutarif yang dikenal
penyabar, tenang dan berwawasan luas. (tw)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar