BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-Sebanyak 76
warga menjadi peserta pelatihan Bela Negara yang diadakan oleh Kementerian
Pertahanan bekerjasama dengan Kantor Kesbangpol Kaltim dan Kesbangpol Kota
Balikpapan yang diadakan di asrama Haji Balikpapan, baru-baru ini.
Kegiatan ini
dilaksanakan selama 2 minggu mulai 28 November 2015 lalu, didampingi oleh para instruktur dari TNI, pemerintah,
dosen dan lainnya.
Kolonel TNI
Musthofa dari Kementerian Pertahanan RI yang menjadi penanggung jawab kegiatan
ini menepis bila program bela negara tersebut identik dengan militerisme.
Menurut dia, tidak ada hukuman fisik yang keras dialami peserta bela negara.
"Enggak ada, apalagi kayak wajib militer. Di sini yang dikedepankan kedisiplinan, kalau ada yang salah disuruh push up, itu juga bukan hukuman, tapi untuk menunjukkan kalau dia bertanggung jawab," kata Kolonel Musthofa yang pernah bertugas di Kaltim ini.
Dirinya menjelaskan, untuk hari pertama pihaknya memberikan materi Dinamika Kelompok yakni, melatih kepedulian, kekompakan, di antara sesama peserta bela negara. "Mereka diajarkan untuk mengenal diri sendiri, orang lain, menjaga kekompakan, peduli dengan rekannya," ujarnya.
Musthofa mengaku, awalnya sulit memberikan materi karena para peserta memiliki latar belakang pendidikan, usia yang berbeda, tetapi setelah dilakukan berbagai moteda, akhirnya para peserta bisa mengikutinya dan dengan semangat mengikuti berbagai materi dan program yang diberikan..
"Mereka belum bisa menyatu karena beragam daerah, pendidikan, supaya menyatu kita buatkan games-games, pegangan tangan, main bola, nyanyi dengan menyebutkan nama rekannya. Jadi harus kenal nama sebelah kiri dan kanan," imbuhnya.
"Enggak ada, apalagi kayak wajib militer. Di sini yang dikedepankan kedisiplinan, kalau ada yang salah disuruh push up, itu juga bukan hukuman, tapi untuk menunjukkan kalau dia bertanggung jawab," kata Kolonel Musthofa yang pernah bertugas di Kaltim ini.
Dirinya menjelaskan, untuk hari pertama pihaknya memberikan materi Dinamika Kelompok yakni, melatih kepedulian, kekompakan, di antara sesama peserta bela negara. "Mereka diajarkan untuk mengenal diri sendiri, orang lain, menjaga kekompakan, peduli dengan rekannya," ujarnya.
Musthofa mengaku, awalnya sulit memberikan materi karena para peserta memiliki latar belakang pendidikan, usia yang berbeda, tetapi setelah dilakukan berbagai moteda, akhirnya para peserta bisa mengikutinya dan dengan semangat mengikuti berbagai materi dan program yang diberikan..
"Mereka belum bisa menyatu karena beragam daerah, pendidikan, supaya menyatu kita buatkan games-games, pegangan tangan, main bola, nyanyi dengan menyebutkan nama rekannya. Jadi harus kenal nama sebelah kiri dan kanan," imbuhnya.
Sementara
itu Ir Budi Muhaini Ketua Senkom Kaltim yang mengirimkan anggotanya untuk
mengikuti pelatihan ini mengaku mendukung kegiatan pemerintah tersebut, sebab
memberikan dampak positif kepada masyarakat.
“Kami
melihat program ini sangat bagus untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan
semangat membela negara,” ujar Budi. (are)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar