oleh : Jameel Ahmad, Vice President of Corporate
Development at Forex Time Ltd
(ilustrasi mata uang/foto net) |
DALAM dunia
trading, mata uang seperti memiliki jodoh. Kita selalu membahas mata uang dalam
bentuk pasangan, seperti Euro/Dollar AS (EURUSD), Dollar AS/Yen Jepang
(USDJPY), atau bagi mereka yang tertarik pada kombinasi eksotis, bisa mencoba
pasangan Dollar Kanada/Swiss Franc (CADCHF).
Memasangkan mata
uang seperti ini mungkin membingungkan untuk para trader pemula, namun ada cara
yang lebih mudah dan sederhana untuk bisa memahaminya. Salah satu tips dan trik
yang diberikan FXTM, sebuah pialang internasional asal Siprus dalam situsnya di
www.forextime.com, adalah dengan memahami konsep pasangan kurs ini semudah
menonton pertandingan olahraga.
Kompetisi itu Penting
Saat menonton
pertandingan olahraga, ingat, Anda tidaklah menonton tim Anda bermain sendiri,
melainkan kompetisi antara tim favorit Anda dengan tim lain yang menjadi
lawannya. Kompetisi inilah yang menjadi
pengukur dan pembanding untuk menilai performa tim favorit Anda yang
sesungguhnya.
“Sama seperti
olahraga, untuk dapat memahami valas Anda membutuhkan ‘lawan’ sebagai
pembanding. Misalnya, Anda tidak dapat memahami standar nilai USD kecuali Anda
tahu nilai pembandingnya. Sama saja artinya dalam pertandingan olahraga, Anda
tidak dapat menyatakan tim Anda menang jika Anda tidak tahu dengan siapa mereka
bermain,” ujar Jameel Ahmad, Vice President of Corporate Development at Forex
Time Ltd.
Menurut Jameel,
dalam bermain trading valas, Anda perlu memperkirakan apakah nilai suatu mata
uang akan naik atau turun terhadap yang lainnya, sama seperti berspekulasi
menebak tim A akan menang atau kalah ketika menghadapi tim B. Untuk mengetahui
pasangan mata uang mana yang akan ‘menang’ dalam kompetisi nilai mata uang ini,
Anda harus mengambil beberapa variabel untuk menjadi bahan pertimbangan.
Bagaimana
sejarah pertandingan di antara kedua tim? Apakah menang karena memiliki deretan
pemain yang handal atau kalah karena pemain kunci tengah dicadangkan? Begitu
juga dalam valas, Anda harus menonton ‘pertandingan’ antara kedua mata uang
yang Anda minati untuk memahami masing-masing mata uang, dan membandingkan satu
sama lain.
Menyusun Strategi Pertandingan
Setiap tim
memiliki kekurangan dan juga kelemahan. Satu tim memiliki pertahanan yang
sangat kuat, sementara tim lain memiliki pemain penyerang terbaik. Ingat,
sebuah tim tidak hanya memainkan pertandingan tertentu berdasarkan komposisi
pemainnya, tapi juga pada komposisi lawannya. Sebelum pertandingan, pelatih
akan mencoba untuk menganalisis tim lawan mulai dari kelemahan, kelebihan, dan
tantangannya, sebagai dasar merancang strategi untuk memenangkan pertandingan.
Mata uang pun
bekerja dengan cara yang sama, tapi sebagai pelatih dan pemain, trader memiliki
Bank Sentral dan kebijakan moneter. Meski bank sentral biasanya menyukai
instrumen tertentu untuk menangani
masalah-masalah keuangan yang spesifik, pembuat kebijakan dapat menyesuaikan
rencana kebijakan mereka agar dapat menghadapi tantangan baru dengan cara yang
efektif.
Ketika
berhadapan dengan krisis perbankan, Bank Sentral Eropa (ECB) tidak menggunakan
kebijakan Quantitavie Easing (QE) – taktik yang begitu disukai oleh Federal
Reserve AS. Dalam menangani krisis ekonomi ini, bagaimanapun, ECB mengubah
strategi dan memperkenalkan program QE yang mirip dengan strategi yang membantu
AS keluar dari krisis keuangan besar terakhir kemarin.
Peka Saat ‘Bermain’
Sebanyak apapun
teknik yang kita pahami dari olahraga, sentimen dan psikologis pun memainkan
peran besar dalam menentukan kemenangan dan kerugian. Jika pemain memasuki
lapangan dengan kondisi psikologis yang tidak tepat, terlalu percaya diri atau
malah rendah diri karena sejarah kekalahan sebelumnya maka kesempatan untuk
menampilkan kemampuan terbaik mereka secara drastis akan berkurang.
Sentimen
memainkan peran besar dalam trading valas. Jika trader merasa sangat yakin
tentang bagaimana sebuah mata uang akan menunjukkan performanya, baik secara
positif atau negatif, mereka dapat overbuy ataupun oversell berdasarkan
sentimen saja. Dengan demikian, sentimen pasar bisa mengubah perkiraan nilai
pasangan mata uang.
Sebagai contoh,
depresiasi dollar AS terhadap Euro di paruh kedua April 2015 memberikan contoh
bagaimana sentimen mempengaruhi nilai pasangan mata uang. Meskipun zona Euro
tidak mampu untuk menemukan solusi untuk situasi Yunani sebelum batas waktu
pada bulan April, ekspektasi pernyataan FOMC pada akhir bulan mendorong nilai
dollar lebih rendah, dan nilai Euro lebih tinggi dari data dan angka tentang
‘kesehatan’ masing-masing ekonomi.
Tentu saja,
trading valas bukanlah permainan olahraga, tapi merupakan peluang investasi di
mana trader perlu berhati-hati mempertimbangkan risiko sebelum terlibat di
dalamnya. Bagaimanapun, kita dapat menggunakan perumpamaan saat menganalisis
tim olahraga dan pertandingan olahraga untuk pemahaman yang lebih baik tentang
bagaimana pasangan mata uang bekerja dan berhubungan satu sama lain dengan cara
yang sudah akrab dengan keseharian kita. (*/are)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar