September 14, 2015

Film Bidadari Terakhir Terus Menuai Kritik


Ida : Perlu Ada Pengawasan yang Lebih Ketat



BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-Film Bidadari Terakhir yang sudah tayang di beberapa bioskop terus menuai kritikan dari masyarakat serta para elit politik mengingat lokasi pengambilan gambarnya hampir keseluruhan ada di Kota Balikpapan. 


Semestinya alur cerita yang ditonjolkan lebih kepada pendidikan dan keindahan Kota Balikpapan, karena dari awal keinginan sutradara memilih Balikpapan sebagai lokasi syuting karena ketertarikan akan pesona alam yang ada di Balikpapan, kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Ida Prahastuty, usai mengikuti rapat paripurna, Senin (14/9/2015).



“Wajar lah kalau masyarakat mengkritik film ini, karena pengambilan gambarnya ada di Kota Balikpapan. Kan tidak mesti film itu harus mengarah soal percintaan saja, sebenarnya banyak potensi lain yang bisa diangkat,” kata Ida Prahastuty.


Apalagi Balikpapan yang dikenal sebagai kota Madinatul Iman yang ramah dan penuh keakbraban. “ Jadi mari kita sikapi secara arif dan bijaksana, perlu diketahui ada 13 kota yang diminati investor di Balikpapan selain kota jasa,” lanjutnya.


"Perlu diketahui bahwa tidak pernah ada mobilisasi dalam tontonan film tersebut, saat ini pemerintah melalui Dinas Pendidikan terus menyerukan pendidikan yang berkarakter," tutupnya. (hamaruddin)
Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM