![]() |
Bambang Soesatyo |
JAKARTA
- Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia sekaligus anggota DPR RI Bambang
Soesatyo mengimbau semua pihak untuk proporsional menyikapi dampak
pembebanan bea masuk oleh Amerika Serikat terhadap produk ekpor
Indonesia. Peningkatan bea masuk produk ekspor Indonesia ke pasar
Amerika Serikat sudah diantisipasi oleh Kadin Indonesia. Kadin pun
sepakat dan mendukung saran Presiden Prabowo Subianto untuk mencari dan
menjajaki pasar baru sebagai tujuan ekspor Indonesia.
"Dampak
pembebanan bea masuk 32 persen untuk produk ekspor Indonesia ke pasar
Amerika Serikat tidak signifikan. Bahkan, dampak peningkatan bea masuk
ke pasar Amerika Serikat itu bisa diminimalisir dengan mencari tujuan
pasar ekspor yang baru. Meninggalkan pasar Amerika Serikat menjadi
strategi paling elegan mengerdilkan intimidasi Presiden AS Donald Trump
terhadap mekanisme perdagangan global," ujar Bamsoet di Jakarta, Rabu
(8/4/2025).
Ketua
MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, jika berpijak pada
nilai ekspor Indonesia ke Amerika Serikat, dampak menghindari pasar
Amerika Serikat untuk sementara tidak terlalu signifikan. Selama ini,
ekspor Indonesia ke pasar Amerika Serikat meliputi mesin, peralatan
listrik, produk garmen, lemak, minyak nabati hingga alas kaki.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2023, total nilai
ekspor Indonesia mencapai 258,82 miliar USD. Dari jumlah itu, nilai
ekspor Indonesia ke pasar Amerika Serikat tercatat 23,3 miliar USD.
Artinya, nilai ekspor ke pasar Amerika Serikat tidak mencapai 10 persen
dari total nilai ekpor Indonesia per tahunnya.
"Data
nilai ekspor Indonesia tahun 2023 itu menjelaskan, kalau pun eksportir
Indonesia harus menghindari pasar Amerika Serikat untuk sementara karena
faktor tingginya bea masuk, dampaknya terhadap pertumbuhan ekspor
nasional tidak terlalu signifikan. Dampaknya bahkan bisa diminimalisir
jika segera dikompensasi dengan pencarian pasar yang baru untuk tujuan
ekspor,” kata Bamsoet.
Ketua Komisi III DPR RI ke-7 dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini juga
menyinggung hubungan dagang Indonesia-Amerika Serikat yang akhir-akhir
ini mengalami dinamika. Termasuk polemik pelarangan penjualan iPhone 16
di Indonesia, karena belum memenuhi tingkat komponen dalam negeri
(TKDN). Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam melindungi
industri lokal.
"Untuk
menjaga produktivitas industri dalam negeri, Kadin Indonesia akan
memperkuat kerja sama dengan para pelaku ekspor untuk memetakan peluang
baru dan membuka jalur ekspor ke negara-negara lain. Dengan langkah ini,
Indonesia tidak hanya mampu menghadapi tantangan proteksionisme Amerika
Serikat, tetapi juga memperluas jejaring perdagangan global secara
lebih berkelanjutan,” pungkas Bamsoet. (*/kg)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar