Selama ini, hubungan bilateral kedua negara telah berkembang secara baik, positif, dan konstruktif. Di sektor ekonomi, misalnya, Singapura merupakan negara mitra dagang Indonesia yang paling strategis dan terbesar di kawasan ASEAN. "Pada pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong Maret 2023 di Istana Kepresidenan Singapura, disepakati sejumlah kerja sama di berbagai bidang, meliputi 20 letter of intent milik swasta Singapura untuk investasi di IKN Nusantara, 9 MoU business to business di bidang healthcare dan digital dan 7 MoU government to government antara lain di bidang energi, kesehatan, dan digital," ujar Bamsoet usai menerima Duta Besar Singapura untuk Indonesia H.E. Mr. Kwok Fook Seng, di Jakarta, Jumat (1/3/2024).
"Investasi Singapura pada umumnya bergerak di sektor transportasi, pergudangan dan telekomunikasi, tanaman pangan dan perkebunan, industri makanan, pertambangan, industri mineral non-logam. Fokus investasi di wilayah Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah," jelas Bamsoet.
Kepala Badan Polhukam Kadin Indonesia ini menerangkan, peluang investasi di Indonesia bagi Singapura masih terbuka lebar. Salah satunya di proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, sehingga selain memindahkan kantor kedutaannya dari Jakarta ke IKN Nusantara, Singapura juga bisa berinvestasi di berbagai program pembangunan IKN Nusantara.
"Pembiayaan pembangunan IKN Nusantara bersumber dari APBN, Perjanjian Kerja Badan Usaha (KPBU), dan investasi swasta. Hingga tahun 2024 nanti, penggunaan APBN untuk pembangunan IKN direncanakan menembus Rp 75,4 triliun atau 16,1 persen dari total anggaran. Hingga saat ini, total investor pelopor yang masuk ke IKN dan melakukan ground breaking sudah mencapai 23 instansi, dengan nilai investasi sebesar Rp 41 triliun. Masih sangat terbuka bagi investor lain dari dalam maupun luar negeri," pungkas Bamsoet. (*/kg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar