 |
| Gepak Kuning Kota Balikpapan usai menggelar muscab, kembali terpilih Subdiansyah |
Tidak terkecuali KNPI Kota Balikpapan, tentu saja saya yakin dan percaya pasti memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang sama dengan KNPI di Kabupaten dan Kota lainnya se-Indonesia. Hingga hari ini KNPI Balikpapan belum mengambil peran konkret dalam memajukan Kota Balikpapan dari segi peningkatan pola pikir kritis dan strategis bagi pengurus-pengurus dan kader-kadernya sejak terjadinya islah/perdamaian setelah sebelumnya terjadi dualisme.
Padahal semestinya kompetisi yang terbangun pasca islah itu tentu saja seharusnya lebih dinamis antarpemuda yang tergabung di dalamnya yang merupakan putra/putri terbaik Kota Balikpapan. Saya merasa miris melihat KNPI Balikpapan hari ini, kegiatan-kegiatan aksi (demonstrasi) turun ke jalannya, lebih banyak daripada pelatihan, seminar, diskusi dan dialog publik.
Beberapa bulan lalu aksi di depan pintu masuk Kilang Minyak, kemudian aksi lagi di depan pintu masuk perusahaan jasa pengiriman barang, kemudian aksi lagi katanya membela para nelayan, dan kemarin muncul lagi di media elektronik mencoba mengkritik para pengusaha THM di Kota Balikpapan yang katanya kemplang pajak.
Padahal di dalam Anggaran Dasar KNPI sendiri, berdasarkan status, sifat dan fungsinya terdapat 8 strategi yang di dalamnya tidak ada satupun melakukan berisi melakukan aksi jalanan/demonstrasi. Kita tahu bahwa KNPI Balikpapan adalah lembaga yang menjadi wadah berhimpun para pemuda di Balikpapan yang diberikan dana oleh Pemerintah Kota Balikpapan.
Semestinya KNPI Balikpapan lebih sinergi dalam berkomunikasi dan menyampaikan hasil-hasil buah pikirnya baik itu kritik, saran, usul dan gagasan kepada Pemerintah Kota daripada melakukan tindakan yang bersinggungan langsung dengan perusahaan/korporasi/lain sebagainya.
Maka dari itu saya jadi bertanya-tanya, apakah KNPI Balikpapan ini telah berubah menjadi LSM? Jika bukan, maka fokuslah meningkatkan SDM para pemuda Balikpapan dengan pembekalan, seminar, pelatihan, diskusi dan dialog publik. Sehingga hasil yang didapat nantinya dapat disampaikan ke Pemerintah Kota Balikpapan untuk ditindaklanjuti bersama para anggota legeslatif dan dinas-dinas terkait.
Sebab, jika dibiarkan berlarut-larut, saya khawatir KNPI Balikpapan cenderung mabuk dengan aksi-aksi jalanan berupa demo-demo yang berpotensi munculnya dugaan, bahwa KNPI Balikpapan ini adalah massa/kelompok bayaran yang digunakan segelintir elit untuk menyerang elit-elit lainnya, atau lebih-lebih dicap sebagai kumpulan pemuda bayaran pengusaha tertentu untuk menyerang pengusaha yang lain.
Oleh sebab itu saya juga berharap dan mendorong Kejaksaan Negeri Balikpapan untuk dapat melakukan pemeriksaan atau audit terhadap dana-dana yang diterima dan dikeluarkan oleh KNPI termasuk OKP yang bernaung di dalamnya, baik itu dana hibah ataupun dana lainnya yang masuk ke KNPI serta digunakan untuk apa dana-dana tersebut, apakah sudah sesuai regulasi yang berlaku?
Ke depannya, saya berharap KNPI Balikpapan lebih fokus memformulasikan program-program kerja yang strategis berbasis intelektual, sehingga para pemuda di Balikpapan, utamanya yang tergabung di KNPI Kota Balikpapan akan disibukkan membekali diri dan bersaing dalam kompetisi intelektual sesuai dengan kegiatan yang dibuat dan dilaksanakan untuk dapat lebih memiliki daya saing dan daya jual yang tinggi agar dapat mengisi pos-pos penting di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di masa yang akan datang. (*)
Catatan : Supdiansyah (Usup)
Jabatan : Ketua DPC Gepak Kuning Kota Balikpapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar