Suriansyah Desak Pihak Perusahaan Segera Selesaikan Tanggung Jawabnya
Salah seorang pekerja Rahmatullah mengatakan, dirinya bersama puluhan rekannya saat ini hanya bisa pasrah meninggali bedeng yang ada dan menanti bayaran dari PT Fahreza Duta Perkasa.
"Sudah sebulan Mas, kita nggak digajih. Semuanya, ada sekitar 25 orangan
kita di bedeng itu," ujarnya, Minggu 2 April 2023.
Ia pun mengaku untuk bertahan hidup saat ini hanya diberi uang sebesar Rp 30 ribu sehari. Dan itu hanya bisa digunakannya untuk membeli mie instan dan sumbangan membeli beras. "Sehari dikasih Rp 30 ribu aja sama mandor. Beli mie sama beras itu sumbangan makan sama-sama," jelasnya.
Mendapati kabar ini Ketua Umum Gepak Kuning, Suriansyah alias Prof merasa
geram. Pasalnya, para pekerja yang seharusnya mendapat perhatian lebih
agar bisa mengerjakan proyek dengan cepat justru hak-haknya terabaikan
oleh PT Fahreza Duta Perkasa. Untuk diketahui, pada Minggu 2 April 2023, Ketum Gepak Kuning meninjau proyek DAS Ampal. Suriansyah menegaskan, pengerjaan yang dilakukan belum sesuai yang diharapkan. Dia sempat menemui beberapa pekerja yang duduk-duduk.
"Ya kasihan kan, harusnya mereka bekerja sesuai tanggung jawabnya tapi malah hak-haknya nggak diselesaikan," ujarnya.
Suriansyah pun mendesak PT Fahreza Duta Perkasa agar segera menunaikan tanggung jawab terhadap para pekerja tersebut. "Kan kalau hak pekerja dilaksanakan, nggak mungkin dia kerja malas-malasan. Ini yang kerja saya lihat cuma satu dua orang aja," jelasnya.
Dengan jumlah pekerja yang bisa dihitung jari, Suriansyah berpendapat
jika proyek DAS Ampal di depan Global Sport ini tidak akan selesai
sesuai dengan target. Pasalnya, PT Fahreza Duta Perkasa pernah berjanji membuka jalan sebelum Ramadan, tapi nyatanya hingga kini belum bisa
dilalui kendaraan.
"Kemarin kan janjinya sebelum Ramadan, tapi nyatanya kan hingga Ramadan
ini juga belum dibuka. Gimana mau selesai target kalau pekerjanya saja
bisa dihitung jari gitu," tegasnya. (*/kk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar