BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID
– Salah satu upaya peningkatan ekonomi masyarakat di bidang perikanan
yakni pembudidayaan ikan air tawar. Seperti yang dilakukan di Kelompok
Pembudidayaan Ikan (Pokdakan) Ikhlas Mandiri RT 14 Kelurahan Kariangau,
Balikpapan Barat, Kota Balikpapan - Kaltim.
Dengan
menggunakan kolam terpal dan sistem ras pokdakan ini berhasil melakukan
pembesaran ribuan ekor ikan air tawar jenis Nila dalam waktu empat
bulan. Di mana sistem ras ini implikasi dari penggunaan aerator dan
filter air.
Keberhasilan
itu ditandai dengan panen perdana yang dilakukan pokdakan ini pada Sabtu
(17/12/2022). Ada sekira 300 kilogram lebih ikan nila dipanen dalam
kegiatan tersebut. Panen perdana ini juga dihadiri Sekretaris Dinas
Pangan, Pertanian dan Perikanan Hidayatullah Nihe, Plt Lurah Kariangau
Sulfadli, External Relation Superintendent PT Petrosea Tbk Cecilia Tri
Novi Hermayanti, Ketua LPM Kariangau Bejo Pawiro Utomo dan Ketua
Pokdakan Ikhlas Mandiri Apriyanto serta sejumlah undangan lainnya.
Ketua
Pokdakan Ikhlas Mandiri, Apriyanto mengatakan dalam perjalanan
pembesaran ikan Nila di pokdakannya berbagai kendala sempat ditemui,
akan tetapi bersama anggota kelompok akhirnya kendala yang ada dapat
ditangani.
“Kondisi
cuaca, air dan pangan sangat mempengaruhi tumbuh kembang ikan, bahkan
saat cuaca ekstrim kemarin ada lebih 30 kilogram ikan kami yang mati,
dan itu langsung kami cari cara untuk menyelamatkan lainnya,
alhamdulillah bisa sampai panen sekarang,” ungkap Apri sapaan akrab Apriyanto.
Dia juga
menyebut, fasilitas perlengkapan budidaya ini merupakan dukungan penuh
dari PT Petrosea Tbk melalui program Social Responsibility (CSR).
“Alhamdulillah sarana dan prasarana ini merupakan support dari CSR PT
Petrosea dan program ini berjalan sejak awal tahun 2022 lalu hingga
akhirnya bisa panen perdana,” sebutnya.
Apri
berharap ke depan pokdakan yang dia kelola bersama 14 anggota lainnya
bisa terus produksi sehingga dapat memenuhi permintaan pasar yang cukup
tinggi. “Permintaan pasar lumayan tinggi, khususnya pemancingan, karena
di wilayah Balikpapan dan sekitarnya pemancingan ikan air tawar cukup
banyak, kita berharap ke depan kita bisa memenuhi seluruh kebutuhan
permintaan pasar,” katanya.
Sementara
itu, Sekretaris Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Balikpapan
Hidayatullah Nihe, memberikan apresiasi dan dukungannya kepada PT
Petrosea dan pengurus Pokdakan Ikhlas Mandiri RT 14 Kariangau.
Menurutnya, hal ini sangat bagus dan positif bagi CSR perusahaan dan
masyarakat.
“CSR
perusahaan ini terbukti secara konkret secara nyata, bahwa mereka
berperan dalam membantu masyarakat di sekitar perusahaan dan itu memang
sudah kewajiban perusahaan diatur dalam undang-undang," ujar
Hidayatullah.
Tak hanya
itu, melihat semangat kelompok budidaya ikan ini pihak Dinas Perikanan
juga siap mendukung apa yang menjadi kekurangan dalam program budidaya
ikan air tawar ini.
"Kami
punya Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang standby, setiap saat diminta
akan selalu mendampingi secara rutin akan melakukan berbagai pembinaan.
Mulai dari teknik budidaya, pembuatan pakan dan semua karena ilmunya
ada di kami," katanya.
Dia
berharap Pokdakan ini bisa terus eksis dalam memenuhi kebutuhan ikan
air tawar di Kota Balikpapan. "Tadi ini arahnya yang paling penting
bukan panas-panas tai ayam, tapi berkelanjutan sampai benar-benar
mandiri. Karena PT Petrosea pasti akan memikirkan bagaimana dengan
pokdakan-pokdakan lainnya bisa ditumbuhkan (dibantu). Yang satu sudah
mandiri sedang yang lainnya akan dihidupkan atau dibangun," ucapnya.
Menurutnya, program penerapan inovasi teknologi budidaya ikan sistem ras di
masyarakat terus didorong oleh PT Petrosea dapat menggerakkan
perekonomian dan produktivitas masyarakat.
"Jadi
ini program Petrosea dengan menggunakan sistem ras, untuk disarankan di
lahan-lahan yang sempit, sehingga budidaya tidak mesti harus
berinvestasi besar dengan menggunakan lahan yang luas," ucapnya.
Di
tempat yang sama External Relation Superintendent PT Petrosea Tbk,
Cecilia Tri Novi Hermayanti mengatakan, sangat gembira, karena sudah
berhasil menumbuhkan apa yang sudah pihaknya ciptakan dari awal,
terutama untuk pokdakan yang masih cukup baru, terbukti berhasil dengan
dilakukannya panen perdana.
"Bagaimana
mereka bisa membina kelompok, memelihara, melakukan proses budidaya
ikan Nila ini dan ternyata bisa. Jadi bagi saya hari ini merupakan
sebuah momentum awal, bagaimana Pokdakan bisa berkelanjutan ke depan
apalagi kita di tahun 2023 akan melakukan program yang sama, sasarannya
ke Pokdakan yaitu pembibitan mandiri," kata Cecilia.
Selain
pembesaran, di tahun 2023 pihaknya mendorong pokdakan untuk bisa
produksi bibit ikan Nila sendiri, sehingga tidak perlu lagi mengambil
bibit dari luar. Bahkan tak sampai di situ pihak PT Petrosea juga akan
mensupport peralatan pembuatan pakan ikan sendiri, agar ke depan
kelompok ini dapat benar-benar mandiri.
“Nanti
kita siapkan satu kolam besar untuk pemijahan bibit, dan peralatan
pembuatan pakan, jadi kelompok ini betul-betul mandiri, seperti yang
disampaikan kepada pak Hidayatullah dari hulu ke hilir, jadi semuanya
ada di Pokdakan, Jadi Itu yang kita inginkan, semuanya ada di Pokdakan
ini," harap Cecilia.
Ketua
LPM Kariangau, Bejo Pawiro Utomo yang turut hadir dalam panen perdana
ini sangat mengapresiasi dan mendukung program yang sifatnya
meningkatkan perekonomian masyarakat. “Semoga ini terus konsisten
berjalan sehingga perekonomian masyarakat khususnya di RT 14 Kariangau
ini bisa meningkat,” pungkas Bejo. (ato)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar