Catatan : Kolonel (purn) Donald Sitorus-Kaltim
Pulau Pasir di selatan NTT (foto net) |
Presiden Jokowi telah menyatakan, kita tidak mundur dari gertakan Australia. Demikian juga secara spontan Xi Jin Ping, Presiden China akan membantu Indonesia bila terjadi perang.
Disusul Putin, Presiden Rusia menyatakan perang kepada Australia. Biasanya akan disusul Kim Jong Un Presiden Korut, Pakistan dan Iran. Dalam perang dagang China vs AS ini sudah jelas kita di pihak China selama ini.
Australia sudah pasti di pihak AS dan Inggris dengan negara-negara persemakmurannya. Indonesia yang melaksanakan politik bebas aktif sekarang terbaca oleh masyarakat dunia dan masyarakat kita sendiri yaitu cenderung mendukung China.
Apakah salah? Belum tahu jawabannya, biarlah sejarah membuktikannya. Konflik ini mungkin prematur, karena AS lagi gencar-gencarnya menggalang pemerintah kita untuk ambil simpatik. Contoh yang baru lalu yaitu latihan (politis) bersama tentara AS di Indonesia.
Saat ini tentara kita kunjungan timbal balik, lagi latihan bersama di Hawai, AS. Bila situasi memuncak, maka AS akan bingung dukung Indonesia atau Australia? Tetapi menurut saya, AS pasti akan mendukung Australia.
Pilpres 2024 sudah terasa tensinya saat ini. Capres pasti dipengaruhi kedua negara ini, AS serta Australia dan China. Semua negara akan membuat analisa lingkungan strategisnya masing-masing termasuk negara tetangga Australia dan khususnya AS dan China.
Siapapun Presiden RI supaya dapat mempengaruhi kepentingan negaranya masing-masing. Suatu keniscayaan AS dan China tidak ikut campur tangan dalam Pilpres nanti.
Imbauan kepada Bapak-bapak, para Capres, buatlah analisa dan keputusan yang tepat untuk kepentingan negara dan bangsa, bila didekati para negara asing yang bakal jadi sponsor.
Bagaimana bila konflik ini meledak sebelum Pilpres 2024? Apakah tetap
dilaksanakan? Apakah konflik Pulau Pasir ini menambah bumbu cikal bakal
perang dunia ketiga yang didahului perang Rusia dengan Ukrania?
Harapan kita, dengan adanya momentum pertemuan G20 di Bali, maka
diselipkan agenda penyelesaian konflik Pulau Pasir ini. Semoga. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar