November 02, 2022

BCRF : Stop Pembunuhan terhadap Anjing dan Kucing

Sampaikan Hasil Investigasi, BCRF Ingin Audiensi dengan Wali Kota Rahmad Mas'ud

Vakasinasi yang dilakukan BCRF
BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID - Kiprah positif dan mulia dilakukan Balikpapan Cat Rescue Foundation (BCRF), dengan menolong dan merawat hewan-hewan seperti anjing dan kucing yang hidup liar di jalanan dan tidak terawat. Keberadaan BCRF yang sudah berdiri sekira empat tahun ini, memberi warna positif bagi Kota Balikpapan, apalagi Kota Balikpapan merupakan kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

Dihubungi media ini, Pembina BCRF Riana menjelaskan, populasi anjing dan kucing di Kota Balikpapan sudah sangat berlebihan (over population), hal ini sangat mengkhawatirkan karena banyaknya anjing dan kucing liar di jalanan. Hewan-hewan liar itu tidak terawat, risiko begitu  tinggi bagi hewan-hewan tersebut, seperti kelaparan maupun ancaman kekerasan lainnya. 

Di samping juga, over population menjadikan pemandangan tidak nyaman di jalanan Kota Balikpapan yang merupakan penyangga IKN Nusantara. "Over population anjing dan kucing, menjadi keprihatinan kami. Hewan-hewan liar itu, sangat riskan di jalanan. Di samping kelaparan, juga banyak yang sakit, seperti cacat atau bisa jadi karena mendapat kekerasan fisik," ungkap Riana, Rabu 2 Novembember 2022. 

Penyelamatan anjing liar
"Jadi kami membantu dengan turun ke lapangan, jalan-jalan di Kota Balikpapan. Bahkan di kabupaten/kota lainnya di Kaltim. Memberi makan, mengobati yang sakit. Yang sakit, kami rawat di rumah singgah yaitu di kawasan Damai. Sambil menunggu, jika ada pihak yang mau mengadopsi. Jika tidak ada yang mengadopsi, hewan-hewan yang awalnya sakit dan kami rawat itu, setelah sehat kami lepas kembali ke tempat asalnya. Namun tidak asal lepas begitu saja, sudah kami sterilisasi untuk menekan membeludaknya populasi," beber Riana yang menambahkan, pengurus BCRF ada 10 orang, dengan member mencapai puluhan ribu. 

Di Di samping BCRF, Riana dan rekan-rekan lainnya yang peduli, juga mendirikan komunitas yang diberi nama Borneo Animal Rescue. Diakui, pendanaan untuk kegiatan sosial tersebut, dari kemandirian atau donasi para anggotanya. Kerja sama sudah dijalin dengan Pemkot Balikpapan melalui instansi terkait, namun masih sebatas untuk pemberian vaksin bagi anjing dan kucing. 

U  Untuk steriliasi yang biayanya lumayan mahal, menggunakan pendanaan dari donasi para anggota sendiri. "Kami sangat membutuhkan perhatian dan dukungan dari Pemkot Balikpapan. Makanya kami ingin sowan atau audiensi dengan Wali Kota Balikpapan Bapak Rahmad Mas'ud. Kami ingin menyampaikan hal-hal yang kami jumpai di jalanan dalam kegiatan rescue kami. Sudah dilakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPRD Kota Balikpapan. Semoga harapan kami untuk audiensi dengan Wali Kota bisa terlaksana. Apalagi mengingat Kota Balkpapan sebagai penyangga IKN," harap Riana dan kawan-kawannya. 

M Masih kata Riana, dari investigasi pihaknya selama enam bulan dengan menelusuri perdagangan daging anjing dan kucing di Kota Balikpapan, jumlahnya mencapai ribuan ekor dibunuh per bulan. 

"    "Ribuan anjing dan kucing dibantai sadis per bulan. Ini menjadi keprihatinan bersama, kami     menyampaikan hasil investigasi ini agar ada aturan dari dinas terkait mengenai pelarangan perdagangan daging anjing dan kucing di Kota Balikpapan. Mau sampai kapan itu kekejaman terjadi? Mereka adalah sahabat manusia dan bukan hewan ternak," beber Riana dan para pengurus BCRF. (kk)

"

 


Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM