Maret 10, 2021

Teluk Pandan Miliki Potensi Besar sebagai Pintu Gerbang Kutai Timur

Suasana Musrenbangcam Teluk Pandan saat Bupati Ardiansyah berdiri pidato. (baharsikki/kk)

 KUTIM, KABARKALTIM, CO.ID- Bupati Ardiansyah Sulaiman mengurai banyak soal potensi yang dimiliki  Teluk Pandan. Kecamatan Teluk Pandan merupakan pintu gerbang dari arah Kabupaten Kutai Kartanengara dan Kota Bontang. Potensi tersebut bila dikelola secara profesional bakal membawa manfaat besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Teluk Pandan punya pesisir, punya sektor pertanian, ada perusahaan tambang batu bara. Di wilayah Desa Danau Redan sana punya sumber air berupa waduk, tak pernah kering meski musim kemarau. Potensi ini bila dikelola dengan baik tentunya memberi manfaat bagi masyarakat. Telaga itu bisa dijadikan sumber air baku untuk  irigasi dan air bersih.

Teluk Pandan juga mesti punya pasar. Transaksi jual beli akan bergerak cepat bila sarana pasar difungsikan. Warga Teluk Pandan mayoritas petani. Tapi hasil kebunnya banyak dibawa ke pasar di Kota Bontang untuk dijual. Yang beli di pasar Bontang selain warga Bontang, ada pula orang Teluk Pandan sendiri. 

"Seandainya, Pasar Teluk Padan difungsikan dengan baik, maka roda perekonomian msayarakat lebih geliat lagi," harap Ardiansyah Sulaiman didengar para puluhan pasang telinga, di Aula Kantor Kecamatan Teluk Pandan,  Rabu (10/3/2021).

Di antaranya, Ketua DPRD Joni, Wakil Bupati Ardiansyah Sulaiman, Sekkab Irawansyah, anggota DPRD Kaltim Ismail, Agus Aras, serta anggota anggota DPRD Kutim Novel, Andi Mappasereng, Camat Amir dan sebagainya.

Pasar Teluk Pandan, sewaktu Ardiansyah Sulaiman pejabat bupati Kutim medio 2014 -2015 lalu, politisi Partai Keadilan Sejahtera  telah meresmikan operasional pasar Teluk Pandan yang berlokasi di wilayah Desa Persiapan Bukit Pandan. Sayangnya, pasar itu terbengkalai sewaktu Ardiansyah jeda dari pemerintahan Kutim.

Informasi warga setempat, pasar Teluk Pandan tak digunakan bertahun-tahun lantaran pengelola pasar tidak akur dalam mengembangan arena transaksi jual beli. Termasuk konflik lahan pasar yang dimaksud. Dahulu ada warga yang menghibahkan tanah untuk pembangunan pasar. Namun di tengah perjalanan operasional pasar. Tiba-tiba orang yang mewakafkan tanah tersebut keberatan, karena merasa rugi tidak dilibatkan meraup potensi keuntungan keberadaan pasar. (baharsikki) 

.

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM