Suyoso Nantra : Keberhasilan Pemilu Tidak Terpenuhi
BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID - Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak sudah selesai digelar, 9 Desember 2020. Namun banyak sorotan yang diberikan, sebagai kajian dan evaluasi ke depannya.
Pilkada Kota Balikpapan contohnya, dinilai tingkat partisipasi pemilihnya rendah sekali. Hal ini diungkapkan pengamat sosial politik Suyoso Nantra SSos MM, yang menyayangkan pilkada Balikpapan jumlah golputnya sangat tinggi.
"Ini menjadi keprihatinan kita bersama. Pelaksanaan pilkada di Kota Balikpapan tidak sesuai yang kita harapkan bersama," tegas Suyoso Nantra, Kamis (10/12/2020).
"Tingkat partisipasi pemilihnya rendah. Sayang, padahal biaya untuk pelaksanaan pilkada besar, bahkan membengkak. Di musim pandemi ini, KPU banyak memperlukan sarana pendukung di TPS.Jelas, itu biayanya membengkak. Sayang sekali, tak terbanding dengan partisipasi pemilih," beber Suyoso Nantra yang juga penasehat kabarkaltim.
Belum lagi, adanya rapid test, sebanyak 3.002 Linmas ditambah 10.507 KPPS, tentu jumlah anggaran yang tidak sedikit. "Dengan dana besar, pelaksanaan pilkada rendah partisipasi pemilihnya, bisa disebut gagal secara legitimasi. Alangkah baiknya, keberhasilan pemilu itu ada dua yakni adanya kompetisi atau bukan calon tunggal dan tingkat partisipasi pemilihnya tinggi. Pilkada Balikpapan tidak memenuhi kriteria itu. Anggaran yang begitu besar untuk pilkada, tapi minim partisipasi, apakah karena kurang dalam sosialisasi? Ini menjadi kajian dan evaluasi bersama," kata Suyoso Nantra.Dirinya juga menegaskan, bagi paslon terpilih untuk menepati janji-janji politik kepada masyarakat Kota Balikpapan. "Demi perubahan Kota Balikpapan yang lebih baik, diharapkan janji-janji politik paslon terpilih agar ditepati," saran Suyoso Nantra. (kk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar