SANGATTA,
KABARKALTIM.CO.ID- Meskipun dalam Rancangan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Kutai Timur (RAPBD Kutim) 2021 senilai Rp
2,6 triliun sedang dirumuskan, tapi bisa saja berubah seiring dinamika politik
pembangunan. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Irawansyah menyakini APBD Kutim 2021
bisa saja lebih dari rancangan.Irawansyah (baharsikki/kk)
“Bisa
saja APBD Kutim capai tiga triliun rupiah tahun 2021,” kata Irawasnayh di ruang
kerja kantornya, kawasan Bukit Pelangi, Senin (2/11/2020).
Bertambahnya APBD Kutim 2021 menurut Sekkab, bisa melalui dana hibah, bisa lewat kebijakan Menteri Keuangan RI, bisa pula hasil evaluasi pemprov Kaltim. Jika memang benar terjadi tambahan dana pembangunan, maka Pemkab Kutim tidak bisa berbuat banyak, karena tambahan dana yang dimaksud itu sudah diposkan, peruntukannya sudah jelas.
Program
pembangunan yang bersumber dari APBD Kutim 2021 senilai Rp 2,6 triliun lebih, itu
disusun tim anggaran. Yakni, Bagian Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(BPKAD) Setkab, bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) selaku planning (perencana).
Terkait
dengan belanja APBD Kutim 2021, maka diprogramkan ada pembiayaan Jaminan Sosial
Tenanga Kerja (Jamsostek) alias BPJS tenaga kerja untuk pegawai status Tenaga Kerja Kontrak
Daerah (TK2D) senilai Rp 1 miliar. Juga telah diusulkan lewat Bagian Organisasi
dan Tatalaksana ke Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Men-PAN) soal
kenaikan Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP). Serta pembiayaan sektor
pembangunan skala prioritas lainnya.
Tahun
depan (2021) Pemkab Kutim, juga sedang menyediakan dana kisaran Rp 30 -50
miliar untuk program pemulihan ekonomi dampak dari covid-19. Sektor
prioritas untuk dibamgkitkan kata
Irawansyah di antaranya; pertanian, koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM)
serta perindustrian dan perdagangan.
(baharsikki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar