KUTIM, KABARKALTIM,
CO.ID- Disebut-sebut prosesi pelantikan Ketua DPRD
Kutim dalam waktu dekat digelar di ruang utama Kantor DPRD Kutim, Kawasan Pusat
Perkantoran Bukit Pelangi. Dari Juni sampai awal November 2020, kursi ketua
DPRD Kutim tak diduduki.Asi Mazae. (baharsikki/kk)
“Insya
Allah sore ini (Senin, 2 November 2020, Red) surat terkait pelantikan ketua
DPRD Kutim sudah sampai di sini, di Kantor DPRD Kutim. Saya dengar-dengar
pelantikan dijadwalkan Rabu, 4 November 2020. Tapi untuk jelasnya, tanya wakil
ketua DPRD,” kata Sekretaris DPRD Ihsan Sarpi usai ikuti rapat Badan Musyawarah
internal dewan.
Wakil
Ketua DPRD Asti Mazar membenarkan, adanya beberapa agenda penting dewan awal
November 2020 ini. Di antaranya, pelantikan komisioner ketua DPRD Kutim dari
politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Terus pembahasan Rancangan
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2021, serta pembahasan Rancangan
Peraturan Daerah (Raperda) tentang
pemadam kebakaran dan Raperda Perusahaan Daerah Air minum (PDAM).
“Dalam pelantikan ketua DPRD dirangkai beberapa acara,” tukas Asti Masar di kantornya, Senin (2/11/2020).
Poiitisi
PPP yang bakal dilantik sebagai ketua DPRD Kutim mengganti Encek UR Firgasih
pasca Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK),
disebut-sebut adalah Joni. Joni adalah anggota DPRD Kutim, yang juga menjabat
sebagai sekretaris Dewan Pengurus Cabang Partai Persatuan Pembangunan Kutai
Timur.
Jadi
ada 2 Pergantian Antara Waktu (PAW) di tubuh PPP. Satunya, karena Ketua DPC PPP
Kutim yang juga ketua DPRD tersangkut kasus korupsi. Yang kedua, Uce Prasetyo
maju mencalonkan diri sebagai wakil bupati pada Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada). Encek UR Firgasih dipecat dari PPP karena terlibat dugaan kasus
koruspi, Uce Prasetyo mundur sebagai anggota DPRD Kutim karena incar kursi
wakil bupati.
Pengganti
Uce disebut-sebut adalah Hasbullah, sedangkan pengganti Encek UR Firgasih masih
dalam proses perbincangan di internal partai berlambang ka’bah. Dinamika politik di lingkup DPRD Kutim terus
mengajlir, khusus kader PPP mesti menarik benang merah pembelajaran atas
hantaman badai ke partainya. (baharsikki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar