Suriansyah (Prof) |
“Memang benar, adalah orang yang memiliki gangguan jiwa jika memilih kotak kosong. Namun, yang dipilih atau dicoblos nanti oleh orang-orang yang memahami demokrasi dan memiliki jiwa yang sehat, adalah Kolom Kosong, bukan kotak kosong,” sebut Prof melalui media ini, baru-baru ini.
“Kami yang berjuang memenangkan kolom kosong dalam upaya menyosialisasikan kepada masyarakat ini, tidak peduli dengan berbagai statemen yang melabelkan bahwa kami adalah barisan sakit hati. Itu sedikit pun tidak menyurutkan perjuangan kami. Kami bukan kader partai, bukan sayap partai, bukan kelompok-kelompok yang dinaungi partai, baik yang mendukung paslon tertentu ataupun partai yang tidak mendukungnya,” imbuh Prof.
“Kami tidak ada kaitannya dengan hal itu dan lantas apa alasannya sampai kami disebut barisan sakit hati? Saya tegaskan kembali, bahwa hakekat demokrasi itu adalah dari Rakyat, oleh Rakyat, dan untuk Rakyat. Bukan dari partai, oleh partai, dan untuk partai. Oleh karena itu janganlah suara kami yang berstatus sosial sebagai rakyat biasa ini dikatakan sebagai orang-orang yang harus dipertanyakan kejiwaan dan rasionalisasi berpikirnya. Semua ada aturannya dalam konstitusi dalam berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu hargailah pesta demokrasi yang sama-sama kita junjung tinggi di negeri ini,” tegas Prof. (kk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar