 |
Encek UR Firgasih
|
KUTIM,
KABARKALTIM.CO.ID- Secanggih apapun teknologi digital mengatasi kecurangan
transaksi keuangan yang diterapkan pemerintah daerah tak bakal berjalan efektif
dan efisien kalau manusianya tidak bermoral. Kecurangan pengelolaan keuangan
bisa saja terjadi dibalik aplikasi transaksi keuangan digital non tunai.
Misalnya, adanya perjanjian para pihak yang terlibat
dalam transaksi keuangan non tunai. Fick
back atau timbal balik dari transaksi yang dimaksud tidak terlacak sistem
aplikasi. Contoh, kegiatan proyek. Pengguna anggaran (pemerintah) melakukan perjanjian dengan kontraktor, “kalau dia
dapat proyek maka ada fee atau ucapan terima kasih berupa uang dari kontraktor
diserahkan kepada oknum pemerintah”. Kejadian seperti ini aplikasi transaksi
keuangan digital non tunai tidak bisa mendeteksi.
Hal tersebut kata Koordinator Bidang Pengawasan Wilayah
Kutai Timur Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Ata Sumirta Ali
usai menyampaikan sambutan sosialisasi di Kantor Bupati Bukit Pelangi,
Sangatta, Senin (24/8/2020).
Ata mengaku tidak tahu persis kalau masih ada kejadian
seperti itu, “kucing bersahabat dengan tikus’, ‘Allahualam”- hanya Tuhan yang
tahun. Ata yakin pejabat pemerintah yang terlibat dalam pengelolaan keuangan
daerah masih banyak memiliki integritas. “Saya masih optimis pengelolaan
anggaran masih berjalan baik,” harapnya.
 |
Ismunandar
|
Terkait Kabupaten Kutai Timur yang sudah lima kali berturut-turut mendapat predikat Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari Badan Pemriksa Keuangan, dan kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi
Pemberantasan Korupsi terhadap Bupati Ismunandar dan Ketua DPRD Encek UR
Firgasih. “Penilaian WTP yang diberikan
BPK hanya bersifat opini mengenai pengelolaan keuangan,” jelasnya.
Dengan adanya aplikasi transaksi keuangan non tunai diharapkan ruang kecurangan bisa
diminimasasi. Karena dalam aplikasi digital tersebut dilaksanakan secara
transparansi, keamanan data, peningkatan
literasi, cepat dan akuntabilitas. (baharsikki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar