Kasmidi Bulang |
“Anggota DPRD Kutim tertular corona bukan di kantornya, tapi beliau (Adi Susanto, Red) habis melakukan perjalanan dari luar Sangatta,” kata Kasmidi Bulang, Senin (24/8/2020)
Di tempat yang sama (Kantor Bupati Kutim), Kepala Dinas Kessehatan dr. Bahrani mengatakan salah seorang dari 161 pasien corona yang ditangani adalah anggota DPRD Kutim. “Inisial namanya, adalah AS,” sebutnya.
Anggota DPRD Kutim yang dimaksud terpapar corona ketika melakukan perjalanan ke Penajam Paser Utara (PPU), Samarinda. Setelah pulang dari sana Adi Susanto mengeluh sakit menyerupai gejalah corona. Setelah diperiksa swab, rapid test, PCR yang bersangkutan memang ternyata positif corona.
“Sudah enam hari dirawat di Rumah Sakit Kudungga. Kondisinya terus membaik. Kalau diperiksa lagi dan ternyata negatif, maka empat hari dari sekarang bisa keluar, dan dinyatakan sembuh,” jelas Bahrani, Senin (24/8.2020).
Terkait penanganan Covid -19, di tengah masyarakat terjadi kontroversial. Beragam opini mencuat. Di antaranya, “Langkah pemerintah untuk menangani penyebaran virus corona dengan menerapkan disipiln protokol kesehatan sudah tepat”.
Di sisi lain ada juga warga berpendapat, menggunakan masker kurang tepat. Asalannya, adalah ketika membuang napas, kotoran itu menempel di kain masker, dan terhirup lagi. “Setahu saya corona tidak menular lewat udara. Tapi kenapa harus pakai masker. Saya makin bingung”. Kata pria tua itu.
Lanjut dia, sejatinya, pemerintah interopeksi diri dan mengajak semua elemen masyarakat untuk lebih taat pada tuntunan agama masing-masing. Penyakit datang dari Tuhan, maka sebaiknya memohon ampun secara massal satu negeri agar terbebas pandemi. (baharsikki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar