![]() |
Jalan raya ditutup (baharsikki/kk) |
KUTIM,
KABARKALTIM, CO.ID-
Sudah empat bulan jalan mulus di simpang kusnodo ditutup. Tepatnya di tapal
batas wilayah Bontang –Kutim, provinsi Kaltim Pengguna jalan resah. Lantaran,
di ujung Jln Arif Rahman Hakim, Bontang
dipasangi pagar kawat berduri, agar pengendara tidak bisa melintas. Utamanya
pengendara mobil.
Untuk pengendara sepeda motor harus lewat jalan ‘tikus”.
Meskipun harus bersiap mengambil reziko insiden (kecelakaan). Pasalnya,
pengendara sepeda motor harus ekdtra hati-hati melintasi parit lumpur, licin
dan bergelombang, kalau ngotot mau cepat sampai tujuan.
Tapi kalau pengendara motor tak mau ambil reziko, harus
rela bersabar memutar di dekat Rumah Sakit
Pupuk Kaltim ke arah jalan pipa berjarak sekira dua kilometer. Padahal kondisi
jalan pipa ada beberapa titik berlubang lumpur. Dan, ada pula di belakang Hotel
Grand Mutiara, jalan pipa coran beton tampak retak dan longsor separuh badan
jalan.
“Pemerintah ini maunya apa. Jalan yang bagus, justru itu
ditutup. Sementara pengendara dibiarkan melintasi jalan rusak,” kerutuk
pengguna jalan.
Kalau upaya menekan penyebaran pamdemi Covid-19 sehingga
ujung Jln. Arif Rahman
Hakim, Bontang (simpang empat Kusnodo) ditutup, menurut
pria kulit sawo matang ini, bagusnya, bukan jalan ditutup. Tapi bagaimana agar
warga disiplin dalam protokol kesehatan. Menutup jalan itu berarti menganggu
ketertiban dalam berlalulintas.
![]() |
Jalan pipa. (baharsikki/kk) |
Anehnya, yang pasang pagar kawat berduri menutup akses
jalan, adalah tim gugus menanganan Covid-19. Ada polisi lalulintas ikut ketika
itu. Cara berpikirnya seperti apa?. Upaya atasi masalah tapi malah tabrak
aturan. Akhirnya, masalah bukannya tuntas tapi justru berkepanjangan. (baharsikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar