Khofifah Indar Parawansa melaporkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan langkah cepat penanganan sehari setelah Pemerintah Pusat membentuk gugus tugas nasional. Pemprov Jatim langsung menggelar rapat koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Badan Usaha Milik Negara yang bertekad gotong royong melawan Covid-19.
Kedua,
Pemprov Jawa Timur juga sudah menyiapkan aplikasi untuk masyarakat luas tidak
hanya warga Jatim saja. Laman untuk melakukan check up sendiri itu bisa
melalaui website checkupcovid19.jatimpemprov.go.id.
"Kita
bisa menembus tidak hanya di Jawa Timur tapi banyak negara apakah mungkin WNI,
kemudian mereka mengunjungi laman checupcovid19," ujarnya.
Di luar
itu, Pemprov Jatim melakukan langkah pencegahan yang lebih masif. Langkah
pencegahan yang lebih masif tersebut memanfaatkan teknologi digital dengan
mengundang sekitar 15 ribu relawan untuk mengirimkan berbagai pesan edukasi
akan waspada Covid-19.
"Kalau
kemudian seluruh pesan, kontain-kontain yang masuk di handphone kita
masing-masing semua nuansanya adalah misalnya lebih baik di rumah,keluar kalau
ada sesuatu yang penting saja atau kita menjaga jarak interaksi, itu menjadi
pesan umum yang diharapkan memberikan efektivitas dalam rangka upaya pencegahan
ini," tambahnya.
Dalam
kesempatan tersebut, Khofifah juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden
yang telah mengirim Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 10 ribu.
"APD
langsung kami bagikan kepada 63 rumah sakit yang menjadi rujukan,"
tambahnya.
Terkait
upaya Rapid Test (Tes Massal), ia berharap Pemerintah Pusat segera mengirim
perlatan Rapid Test. Menurutnya, upaya sesungguhnya adalah screening awal, tapi
kalau ketahuan positif tetap membutuhkan pemeriksaan dengan metode molekuler,
yaitu menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan setelah di PCR akan dilakukan
Reagen. Dan kemungkinan besok (Rabu,25/3/2020), 2000 Reagen Kit pesanan
Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) akan datang.
Ia menambahkan, semua yang dilakukan tersebut bagian dari upaya
percepatan-percepatan termasuk pengadaan Virus Transport Media (VTM) atau media
untuk membawa sampel swab yang hanya dipunyai oleh Kementerian Kesehatan, dana
belum diproduksi di Indoensia. (*/kg)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar