Januari 06, 2020

Atlet Hapkido Indonesia Berjaya di Hongkong


Juli Prastomo terpilih  best referee (ist/kg)
HONGKONG - Indonesia kembali menorehkan prestasi gemilang di dunia olahraga. Prestasi tersebut datang dari atlet-atlet Hapkido yang berlaga pada Kejuaraan Hapkido WHMAF se-Asia yang diselenggarakan 29 Desember 2019 di Shek Kip Mei Park Sports Center, Hongkong.


Kejuaraan ini diikuti 200 peserta dari 10 negara yakni Korea Selatan, Macau, China, Vietnam, Nepal, Brunei, Thailand, India, Indonesia dan Hongkong. Indonesia mampu memberikan hasil yang menggembirakan pada kejuaraan ini karena menempati posisi pertama dalam kategori resmi WHMAF dengan mengantongi 4 emas, 1 perak dan 1 perunggu di kelas senior serta 7 emas dan 2 perak di kelas junior.

Indonesia juga berhasil tampil terbaik dalam nomor Team Contest. Tidak hanya itu, atlet Indonesia yakni Christopher Tanjaya terpilih sebagai Best Player Male dan Sabum Juli Prastomo terpilih sebagai Best Referee.

Kejuaraan ini didahului dengan kegiatan WHMAF International Instructor and Referee Seminar dan WHMAF ASIAN Leader Meeting yang pada kesempatan ini Indonesia diwakili oleh Juli Prastomo dan Charles Caesien.


Pada Kejuaraan Hapkido WHMAF Se-Asia, tim Hapkido Indonesia diperkuat oleh 8 atlet putri dan 7 atlet putra serta 2 orang coach yakni Sabum Piter dan Sabum Nurriva Ardian Tanjung. 


Atlet Hapkido Indonesia meraih juara di Hongkong
Ke-15 atlet tersebut terbagi dalam 2 kategori usia, mereka ini adalah para juara Nasional dan Internasional tahun 2018 dan 2019 yang memenuhi persyaratan untuk bisa mengikuti event ini.

Hampir semua atlet juga mengikuti lebih dari 1 nomor pertandingan baik nomor WHMAF Official Tournament dan Free Contest untuk menambah pengalaman bagi setiap atlet untuk menunjukkan kemampuan atau skill-nya selain nomor spesialisasinya masing-masing karena dalam cabang Hapkido mempertandingkan banyak nomor yaitu daeryun (tarung), hoshinsul (teknik beladiri praktis hapkido), hyung (jurus), mugihyung (jurus dengan alat/senjata), dan nakbop (nomor teknik jatuhan dengan lompatan).
Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Hapkido Indonesia (PPHI), GBPH Prabukusumo, pihaknya memang telah menyiapkan sejak lama untuk kejuaraan di Hongkong ini. Persiapan itu diawali dengan menggelar kejuaraan nasional (Kejurnas) pada Oktober 2019 di Semarang. 
Kemudian atlet-atlet terbaik di ajang tersebut dipilih untuk mewakili Indonesia dengan menggelar latihan intensif bersama dengan pelatih terbaik. Sebagai cabang olahraga baru di Indonesia yang baru berkembang selama lima tahun belakangan, dia menilai perkembangan Hapkido luar biasa karena sudah tiga kali ini mengikuti kejuraan internasional dan selalu berhasil menjadi juara umum. 
“Untuk meraih juara harus betul-betul dari unsur atlet, teknik, stamina dan cara latihan, diukur dari speed, power dan akurasi. Pemusatan latihan tidak boleh salah. Ini adalah dari hasil kerja keras semua pihak baik atlet, pelatih dan pengurus serta dukungan semua pihak serta hasil konsistensi pembinaan yang kontinyu dan terencana dengan baik,” ujarnya. 
Secara terpisah, Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (purn) Marciano Norman memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih oleh tim Hapkio Indonesia di Hongkong. 
“Selamat atas hasil pembinaan atlet hapkido yang baik sehingga hasilnya membanggakan. Semoga 2020 Prestasi Hapkido Indonesia akan semakin meningkat untuk Indonesia,” kata Marciano Norman melalui pesan singkat. 
Direktur Teknik PPHI, Master Vincentius Yoyok Suryadi menambahkan, adanya beberapa event besar yang akan diselenggarakan pada 2020 ini. “Sebagai bentuk konsistensi untuk melakukan pembinaan dan mencetak atlet berkualitas, pada September 2020 diselenggarakan Kejurnas di Bali dan para juaranya akan berlaga di Kejuaran Asia Tenggara di Jogja pada 10 Oktober 2020,” pungkasnya.(*/jp)
Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM