Sri Hana |
"Padahal saya bayar tepat waktu. Karena diblokir, saya suruh sopir saya tanyakan ke GraPARI, kata layanan di sana, harus yang pakai sendiri yang datang. Besoknya saya ke sana pukul 11.30 Wita, eh malah disuruh siang saja pukul 12.00 Wita," beber Sri Hana .
"Saya disuruh ke atas, antrean panjang. Besoknya saya ke sana, menanyakan kenapa dua bulan saya diblok, saya bayar terus karena saya sibuk baru bisa datang. 2 bulan diblok dengan harapan bisa on lagi, dan menanyakan bagaimana bisa gak dipakai harus bayar?," kata Sri Hana.
Dirinya juga melayangkan komplain untuk peralihan kepemilikan kartu nomor HP sejak 2 tahun yang lalu, karena dulu bukan atas nama dirinya dan data sudah diminta. "Sampai sekarang saya ajukan karena sudah 22 tahun saya pakai nomer itu dan saya ngajukan pindah nama saja sulit, akhirnya dengan sedikit amarah, eh harus kasih data lengkap dan bukti pembayaran 3 bulan, terus data lagi terus data yang saya ajukan 5 tahun yang lalu kemana? Ternyata harus bayar lagi untuk nama saya. Saya pingin ketemu pimpinannya, katanya gak bisa. Bagaimana ya kalau pelayanan begitu, saya yang bagian dari pengawasan digitukan, apalagi masyarakat biasa," seru Sri Hana yang mengaku kecewa dengan pelayanan yang diberikan.
Sri Hana mengaku, setelah menunggu tiga jam baru selesai urusannya. Dirinya berharap pelayanan dapat ditingkatkan demi kepuasan pelanggan atau masyarakat. (abdul rahman)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar