Hal
itu disampaikan Presiden saat memberikan sambutan dalam Rakornas
Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forum Komunikasi Pemerintah Daerah
(Forkopimda) 2019 di Sentul International Convention Center (SICC),
Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, 13 November 2019.
“Saya
ingatkan (kepada para penegak hukum), jangan menggigit orang yang
benar. Kalau yang salah silakan digigit. Tapi, yang benar jangan sampai
digigit dan jangan pura-pura salah gigit,” ujarnya.
Ia
juga menegaskan, kebijakan-kebijakan serta inovasi yang dilakukan para
pemangku kepentingan untuk kemajuan dan mendukung agenda strategis
bangsa harus didukung dan tidak dicari-cari kesalahannya apabila memang
tidak ada niatan melanggar hukum.
“Jangan
pernah juga menggigit pejabat atau pelaku-pelaku bisnis yang sedang
berinovasi untuk kemajuan negara ini. Tugas saudara-saudara adalah
menggigit siapapun yang memiliki niat buruk untuk mengganggu
agenda-agenda besar strategis bangsa kita,” ucapnya.
Meski
demikian, dalam prosesnya, Presiden meminta penegak hukum untuk
mengawal dan mengingatkan para pengambil keputusan sejak awal
pelaksanaan pekerjaan. Kepala Negara tak menginginkan bahwa kesalahan
yang telah diketahui pada awal pelaksanaan kemudian didiamkan dan baru
diusut saat pengerjaan telah selesai.
Menurutnya,
banyak proses penegakan hukum yang terjadi dengan pola serupa itu.
Presiden mengatakan bahwa pola pikir tersebut mesti segera dibenahi.
“Jelas-jelas itu sudah keliru sejak awal, diingatkan dong. Jangan
ditunggu sampai terus dikerjakan. Setelah rampung baru ditebas. Enggak bisa seperti ini. Harus kita akhiri seperti ini,” pinta Presiden.
Presiden
juga mengungkapkan, ia banyak menerima laporan mengenai oknum penegak
hukum yang bermain-main dengan jabatannya dengan memeras birokrat yang
berinovasi dan mengeluarkan kebijakan untuk kemajuan bangsa.
Ia
langsung memerintahkan Kapolri, Jaksa Agung dan pihak terkait lainnya
untuk langsung mencopot para penegak hukum dengan mental seperti itu.
“Saya juga tidak akan memberikan toleransi kepada aparat hukum yang
kerjaannya hanya menakut-nakuti dan mengganggu inovasi, yang kerjaannya
justru memeras birokrat dan pejabat,” tuturnya.
Selain
itu, Presiden meminta TNI dan Polri dan para penegak hukum untuk
menjaga kewibawaan. Ia meminta agar kewibawaan tersebut dimanfaatkan
untuk mendukung agenda besar bangsa Indonesia.
“Cipta
lapangan kerja itu agenda besar bangsa kita. Meningkatkan ekspor dan
menurunkan impor juga agenda besar bangsa kita. Jangan pernah ada yang
bermain-main di area ini. Saya sudah wanti-wanti, kalau di area ini
masih ada yang bermain-main, akan saya gigit sendiri,” tandasnya. (*)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar