H Ahmad Basir diwawancarai awak media |
Ahmad Basir memaparkan program-program kerjanya, jika nantinya diberi amanah warga Balikpapan untuk menjadi walikota periode 2020-2025. Yang menonjol dari program-program Ahmad Basir, adalah begitu besarnya perhatian akan Ketua RT maupun warga di tingkat paling bawah, yaitu warga di lingkungan RT.
Menurut dia, Ketua RT dan warga di lingkungan RT, perlu dijadikan pilar dalam membangun Kota Balikpapan. Peran serta masyarakat di lingkungan paling bawah, sangat penting keberadaannya, menjadi garda terdepan dalam semua hal.
Ahmad Basir menyadari hal itu. Dirinya memiliki konsep, pembangunan ke depan adalah pembangunan partisipatif, yakni melibatkan semua komponen masyarakat dalam perencanaan pembangunan kota.
"Masyarakat dilibatkan dalam setiap proses pembangunan. Kegiatan-kegiatan kota, inspirasinya garda terdepannya dari warga tingkat RT," beber dia.
Menjadi fakta yang terjadi, hampir semua masalah di kota ini, yang komplain adalah warga di tingkat bawah. Seperti banjir, yang salah satu penyebabnya adalah masalah sampah yang menumpuk, dan itu sampah rumah tangga, dari lingkungan paling bawah.
"Ya kita berikan edukasi, jangan buang sampah. Berdayakan dari tingkat bawah, makanya sangat perlu melibatkan warga dalam setiap proses perencanaan pembangunan kota,".
"Ketua RT melayani warga 24 jam, kadang bingung bagaimana mendapatkan anggarannya? Ke depannya berikan stimulan, ada porsi anggaran yang bisa langsung untuk kegiatan di tingkat RT. Seperti program Jokowi, ada anggaran ke desa/kelurahan, makanya nanti kita ada porsi anggaran untuk langsung ke RT," jelasnya.
Dia menyebut, dari anggaran APBD Kota Balikpapan, sekira 10 persen untuk anggaran RT. "Jumlah RT di Balikpapan ada 1.600 RT, stimulan semisal Rp 100 juta per RT, per tahunnya. Kegiatan rt bisa dari dana itu, termasuk kegiatan pemberdayaan warga, jadi semua terlibat dalam setiap proses pembangunan. Warga yang membangun, warga yang merasakan sendiri, dan warga yang komplain jika ada masalah. Semua dari warga untuk warga," kata dia.
"Ke depan Ketua RT harus jadi karier, ada kesejahteraan, bisa menyejahterakan. Jika Ketua RT berhasil, kita beri penghargaan, gagal ada punishment. Misal soal bagaimana kebersihan, keamanan dan lainnya," tegas Ahmad Basir. (rahman)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar