KUTIM,
KABARKALTIM. CO.ID- Belasan ribu warga Kecamatan Teluk Pandan,
Kabupaten Kutai Timur dalam kawasan Taman Nasional Kutai (TNK) alami
kekurangan air bersih akibat curah hujan tidak menentu. Berdampak
pada stok air danau bening dijadikan sumber air baku PDAM. Lagi pula
sumur bor buatan Pemkab belasan titik belum bisa dimanfaatkan,
lantaran masih perlu biaya tinggi.
“Warga
Teluk Pandan selama ini untuk penuhi keperluan air lebih banyak
tergantung hujan. Kalau musim kemarau warga kesulitan mendapat air
bersih. Juga gagal bercocok tanam,” terang warga setempat.
Pemkab
Kutim melalui Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) terus berupaya
mencarikan solusi kedepan agar warga Teluk Pandan mendapat layanan
air bersih.
Upaya
yang sedang dalam pengkajian menurut Direktur PDAM Suparjan, yakni
menjalin komunikasi dengan perusahaan tambang batubara PT. Indominco
Mandiri. Indominco punya bekas galian tambang batubara yang kini
menjadi danau. Air danau tersebut bisa dijadikan sumber air baku
untuk PDAM.
“Hanya
saja, PDAM tidak berwenang untuk menyediakan air baku. Yang
berkewenangan menyediakan air baku adalah Bidang Irigasi Dinas
Perkejaan Umum.” Kata Suparjan usai rapat koordinasi di ruang
Meranti, Kantor Bupati, Bukit Pelangi, Senin (29/7/2019).
Kalau
sumber air baku PDAM dari danau bekas tambang Indominco bisa diolah
dan dimanfaatkan, lanjut Suparjan, maka krisis air bersih di wilayah
Desa Bukit Pandan, Desa Suka Rahmat dan Desa Danau Redan bisa
teratasi. Karena permukiman penduduk yang saat ini padat penduduk di
kisaran simpang tiga Bontang-Sangatta-Samarinda.
Surat
Indominco kepada kami terkait itu (air danau, Red) sudah ada. Tinggal
tindak lanjutnya. Kami evaluasi terus,” tukasnya.
Bila
PDAM Teluk Pandan terealisasi, maka insya Allah bukan hanya warga
Teluk Pandan yang bisa merasakan memanfaatnya, tapi juga bisa dijual
ke warga Bontang. Karena Bontang kedepan disinyalir kesulitan
mendapat air bersih. Air tanah Bontang sudah menipis.
Sementara
sumber air baku PDAM Teluk Pandan selama ini hanya dari air hujan
tertampung di Telaga Bening. Kondisi Telaga Bening Juli 2019 nyaris
kering. Mau dikeruk tidak bisa karena itu masuk wilayah kawasan TNK.
Jadi warga setempat tiap tahun alami penderitaan serupa. Layanan air
bersih entah kapan bisa terpenuhi. (baharsikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar