Salah satunya program sentra
terpadu pertanian yang disebut Joglo Tani Kolong Langit yang kini sudah mulai membuahkan
hasil dan membuat daerah Samboja semakin terkenal bagi daerah lainnya. Bebera papejabat
daerah dari Bupati Kukar, hingga anggota DPRD Kukar dan masyarakat lainnya telah
mengunjungi JogloTani untuk melihat dan belajar bercocok tanam di JogloTani.
Pada saat Tim SKK Migas
Kalsul menyambangi Joglo Tani Kolong Langit disambut oleh Nina Soraya selaku Sustainability
Manager KKKS Eni Muara Bakau beserta anggota Joglo Tani Kolong Langit, 22 Juni 2019
lalu. Dipaparkan Nina, dalam mewujudkan Joglo Tani ini, pihaknya ingin mengembalikan
semangat bertani bagi warga Samboja dan sekitarnya. Program tersebut telah melalui pemetaan kajian sosial
oleh tim sebelumnya. Dan mendapat sambutan baik oleh masyarakat.
Ditambahkan Ketua RT 12
Ahmad Muhtadin salah satu pengelola Joglo Tani,
saat ini pihaknya dengan 52 orang anggota sudah memiliki kebun holtikultura(
tomat, lombok dan terong), Singkong, buah-buahan (Durian, Lei, Pepaya, Sirsak)
Padi,Singkong, tanaman obat (Toga), bibit bunga/tanaman hias serta kolam ikan.
Semua dikembangkan di Joglo Tani.
Diakui Muhtadin, pihaknya sangat
berterima kasih denganb antuan ENI selama ini, bahkan Joglo Tani yang sudah mulai
Nampak hasil produksi pertanian dan kebunnya, kini mendapat bantuan lagi melalui
program Pemasangan Solar Panel dan Digital
Irrigation.
“Guna memudahkan pengairan
di Joglo Tani, KKKS ENI telah membuat system digitalisasi irigasi untuk menyiram
kawasan perkebunan dengan metode digital yang dapat diakses menggunakan smartphone nantinya,” ujar Muhtadin.
Saat ini penyiraman kebun di
Joglo Tani masih menggunakan cara manual, jika menggunakan pompa air ada biaya bahan
bakar yang harus dikeluarkan dan cukup besar. Untuk kebutuhan energinya Joglo Tani
ke depan disupport oleh Solar Panel (tenaga matahari) dengankapasitas 2000 Watt
dan dibackup Genset.
Anggota Joglo Tani diharapkan
dengan menjadikan profesi bertani sudah dapat memenuhi beberapa unsure kebutuhan
protein, karbohidrat dan gizi sehari-hari dengan tidak membeli. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan pekarangan
rumah dengan tanaman sayuran dan peternakan ikan ataupun ayam.
“Ke depan Joglo Tani Kolong Langit
diharapkan selain sebagai pusat informasi pertanian juga sebagai destinasi wisata
yang menjadi ikon Samboja,” harapMuhtadin.
Selaku Manager Senior
Kehumasan SKK Migas Kalsul, Sebastian Julius
sangat antusias oleh capaianJogloTani Kolong Langit saat ini. Bantuan KKKS
ENI berupa Solar Panel dan Digital
Irrigation untuk Joglo Tani menjadi satu terobosan baru bagi pertanian yang
kian modern. Sehingga keberadaan Joglo Tani akan lebih bermanfaat lagi bagi anggota
dan masyarakat sekitar yang ingin berkunjung.
“Joglo Tani kita harapkan menjadi
pilot project bagi pengembangan pertanian
yang ramah lingkungan dan modern. Sehingga bisa menjadi tempat mengembangkan pertanian,
sarana pendidikan dan bahkan tujuan wisata ke depannya,” terang Sebastian.
Ditambahkan
Sebastian lagi, tidak menutup kemungkinan jika ini dapat direalisasikan sesuai dengan
master plan yang dirancang ditambah semangat
membangun kelompok masyarakat di Joglo Tani di Kelurahan Handil Baru KecamatanSamboja.
Daerah sekitar Joglo Tani akan menjadi Dedi (desa digital) dan Dewi (desa wisata)
sesuai program pemerintah dalam mengembangkan ekonomi dan mengedepankan ekonomi
mikro di desa-desa. (*/kk)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar