Mata air di kaki gunung Sekerat |
KUTIM,
KABARKALTIM.CO.ID- Rencana pembangunan pabrik semen putih di
wilayah Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur
masih disoal. Buntut dari aksi unjuk rasa mahasiwa menolak
penambangan batu gamping gunung Sekerat sebagai sumber bahan baku
semen di Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, beberapa hari lalu,
menarik perhatian berbagai pihak hingga masalah ini sampai di meja
Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Tim
gabungan provinsi-kabupaten telah mendatangi melihat dari dekat
lokasi, dan bertemu pihak berkompoten membahas kajian rencana
pendirian pabrik semen yang dipimpin Wakil Gubernur Hadi Mulyadi,
Senin 22 -23 April 2019.
“Masalah
penambangan batu gamping di gunung Sekerat sedang proses uji materiil
di Mahkamah Agung. Kami tunggu saja seperti apa hasil keputusannya,”
kata Wakil Bupati Kasmidi Bulang usai pimpin rapat koordinasi di
kantornya, Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi, Senin (29/4/2019).
Domain
urusan pertambangan, lanjut wabup Kutim, itu ada di level provinsi.
Cuma karena rencana pembangunan pabrik semen itu masuk dalam wilayah
Kutim maka Pemkab harus dilibatkan. Bagi Pemkab Kutim sepanjang
pembangunan pabrik semen itu tidak melanggar aturan dan ekosistem,
“silahkan saja”.
Kalau
dari hasil kajian ternyata sisi ekonominya memang menguntungkan,
Pemkab Kutim mem-back up kelancaran pembangunan pabrik semen
tersebut, atau sebaliknya. “Kalau ada pabrik di sini (Kutim, Red)
‘kan enak, jalan-jalan bisa mudah disemen,” harapnya.
Kutim
membuka diri bagi pemodal untuk investasi sepanjang ikuti rambu-rambu
perundang-undangan yang berlaku. Kalau pabrik semen jadi dibangun,
sudah pasti menyerap tenaga kerja. Juga berpotensi menambah
pendapatan daerah. Multiplier efek juga akan terjadi.
Dari
berbagai sumber, gunung Sekerat memang memiliki keunggulan
komparatif. Di kaki gunung muncul beberapa mata air. Di atas puncak
gunung ada danau sekira luasan dua hektare. Ada binatang langka
raksasa menyerupai kura-kura hidup di danau. Ada puing tank perang
peninggalan Belanda dililit akar kayu di lereng gunung Sekerat.
(baharsikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar