Arara konsultasi publik di Kutim. (baharsikki/kk) |
KUTIM,
KABARKALTIM. CO.ID- Sejatinya, penetapan komoditas unggulan
Kabupaten Kutai Timur (Kutim) lebih awal dilakukan masa kepemimpinan
Bupati Ismunandar bersama Wakil Bupati Kasmidi Bulang. Tapi
sayangnya, hingga tahun ke-4, kemimpinannya baru dibicarakan
penetapan komoditas unggulan dalam rapat konsultasi publik Rancangan
Kegiatan Pemerintah Daerah (RKPD) 2020.
Dalam
konsultasi publik dan Forum gabungan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) yang dilangsungkan 18 -19 Maret 2019 di Ruang Akasia Gedung
Serbaguna, Kompleks Perkantoran Bukit Pelangi, narasumber Prof.
Juraemi mengurai, tema peningkatan nilai tambah komoditas unggulan
perlu dipahami; apa itu nilai tambah (add value), apa itu komoditas
unggulan.
Nilai
tambah adalah adanya kenaikan nilai akibat suatu proses. Misalnya,
komoditi kelapa sawit di Kutim. Kalau tandang buah segar (TBS) hanya
diolah menjadi Crude Palm Oil (CPO), kemudian dijual ke luar negeri,
tentunya nilainya lebih sedikit ketimbang TBS diolah menjadi minyak
goreng, mentega dan sabun. Sudah pastinya harganya lebih banyak.
Berarti akan terjadi nilai tambah.
Berikut,
penetepan komoditas unggulan diperlukan adanya kajian. Karena
penetapan komoditas unggulan ada prasyarat yang harus terpenuhi.
“Saya belum melihat ada komoditas unggulan. Kita sudah bicara nilai
tambah. Bicara nilai tambah, perlu dahulu penetapan komoditas
unggulan,” tandaskan Juraemi.
Sebelumnya,
Kepala Bappeda Edward Azra mengatakan, dalam visi misi bupati dan
wakil bupati, yaitu mewujudkan kemandirian Kutim melalui pembangunan
agribisnis dan agroindustri melalui pendekatan holitik tematik,
terintegrasi dan spasial.
Adapun
isu strategis 2020 dengan mensandingkan prioritas Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021. Di antaranya: peningkatan
produksi pangan; peningkatan nilai tambah dan daya saing komoditas
unggulan. Maka tema pembangunan Kutim 2016 adalah peningkatan
pelayanan dasar dan infrastruktur; tema pembangunan 2017 adalah
peningkatan pelayanan dassar dan infrastrutur perdesaan; dan tema
pembangunan 2018 adalah peningkatan produksi pangan dan komoditas
unggulan serta potensi unggulan.
“Tema
pembangunan Kutim tahun 2019 adalah pemantapan produksi pangan dan
komoditas unggulan. Sehingga pada tahun 2010 tema pembangunan Kutim
adalah peningkatan nilai tambah komoditas unggulan,” harap Edward
Azran.. (baharsikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar