Februari 13, 2019

Milad ke-72 HMI dan Kado Kekerasan Aparat yang Terulang


Penulis  : Danang Agung PMD KAHMI Balikpapan

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) baru saja mengecap Miladnya yang ke-72. Begitu juga Kota Balikpapan yang sedang gegap gempitanya memeriahkan hari jadinya yang ke-122. Di tengah podium Ketua HMI Cabang Balikpapan dengan gagahnya, mengajak seluruh kader dan para alumni HMI yakni (KAHMI) untuk kembali mengingat-ingat tujuan HMI didirikan.
Belum hilang dari ingatan penulis, kesederhanaan Milad HMI yang penuh makna digelar, beberapa hari kemudian tersiar kader HMI berkelimpangan tumbang dihantam kekerasan dalam aksi demo menuntut penyelesaian hukum dan  permasalahan Kota Balikpapan untuk dituntaskan. Nampak pula Ketua HMI Balikpapan, tubuhnya lunglai, jatuh dalam bentrokan saat itu.

Demo puluhan mahasiswa yang mengingatkan kita akan belum berhentinya kasus korupsi di kota ini, dan mengajak elemen mahasiswa lainnya untuk kembali bersuara mengingatkan lambannya penegakkan hukum kalau tidak ingin dibilang mandul.Ya, hanya mahasiswa yang masih menggaungkan agar kasus korupsi itu segera dituntaskan.


Demo yang diwarnai kekerasan dan  jatuhnya korban dari mahasiswa ini sudah untuk yang kesekian kali, terjadi di kota madinatul iman yang konon katanya nyaman dihuni. Kekerasan menangani aksi demo sepertinya sudah menjadi jawaban tepat bagi penegak hukum untuk meredam dan menghentikan suara mahasiswa dan HMI. Kepolisian sepertinya tak memiliki solusi komunikasi dan negosiasi, bagaimana menentramkan pendemo yang jumlahnya masih kalah jauh dari kesiapan alat dan jumlah personel pengamanan.

Jika dulu dengan dalih pelecehan, kini menggangu ketertiban umum sebagai alasan. Namun kekerasan seolah tetap menjadi pembenaran untuk menghentikan aksi mahasiswa yang sedang berjuang menuntut hukum dan keadilan.  Segala kekuatan nyaris diturunkan, menghadapi puluhan mahasiswa yang bermodalkan pengeras suara dan bendera organisasi mereka. 

Salah satu dari berbagai organisasi ini, nampak HMI yang selalu mengambil garis terdepan dalam menyuarakan kegelisahan masalah di masyarakat. Kader-kadernya mengambil sikap tegas dan siap dengan risiko apapun saat perjuangan sedang dilakukan. 

Memulai bentrokan pastilah bukan tujuan utama dilakukan dalam menyampaikan perjuangan, namun jika hal itu harus terjadi pasti kader HMI siap mempertahankan diri tak pernah surut dan berhenti.

Kekerasan bukanlah jawaban dalam menyudahi aksi mahasiswa dan HMI. Bentrokan bukanlah cara-cara HMI mengapresiasi ketika tuntutan tak terpenuhi. Sehingga bagi pihak-pihak aparat keamanan perlulah mencari strategi solusi dan komunikasi dalam menangani penyampaian pendapat serupa di lain hari. Menonjolkan kekuatan fisik dan kekerasan bukan cara-cara kepolisian dalam menanggulangi aksi. Kepolisian dituntut kian humanis bukan pencipta dan memulai anarkis. 

Milad HMI ke-72 ini, menjadi intropeksi pula bagi kader-kader HMI, khususnya di Balikpapan. Bentrokan dan kericuhan dengan jatuhnya korban yang mewarnai setiap aksinya sudah mulai dicermati. Namun bukan berarti kritik harus berhenti. Apalagi menurunkan tensi kritik pada pelaku korupsi dan pemerintah kota yang dituntut untuk terus berbenah dalam melayani masyarakatnya. 

Atau kritik pada penegak hukum yang lamban, terseok dan tertatih dalam setiap menangani kasus-kasus korupsi.    

Jika jatuhnya korban kader-kader HMI pada peristiwa turun ke jalan menuntut penegakan hukum dilakukan harus terjadi. Ini adalah konsekuensi dari nilai-nilai kebenaran yang kadang harus diuji. Dalam setiap tindak kebaikan kadang ada tindakan-tindakan menghadang yang ingin melemahkan perjuangan. Dalam sejarah perjuangan HMI, benturan dan bentrokan dengan penegak hukum dan penguasa bukanlah hal baru.
HMI menyadari konsekuensi itu sebagai dinamika dan pernik-pernik pembentukan jati diri kader.

Sehingga mungkin jatuhnya korban beberapa kader HMI dalam tindakan represif kepolisian lalu, merupakan kado pembuka dalam Milad HMI ke-72. Itu sebagai pertanda mengingatkan, masih tangguhkah intelektual kader yang diaktualisasikan melaluigerakan tetap tegar ketika ancaman kekerasan pihak luar menjadi momok harus dihadapi. Tetaplah berjuang pada garis kebenaran, Yakin Usaha Sampai. (*)
Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM