Catatan Suriansyah (Prof)-Ketua Gepak Kuning
Suriansyah (Prof) bersama jajarannya dalam suatu kegiatan (ist/kk) |
Dan setiap
melakukan kegiatan, kami selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Saya
mau tanya, Gepak mana yang selalu eksis di Balikpapan? Semua warga Balikpapan
dan aparat terkait pasti sudah tahu, siapa yang menjaga Balikpapan bersama
Aliansi Ormas Daerah dan OKP Balikpapan.
Untuk
kronologi kejadian yang sebenarnya, perlu diketahui bersama. Gepak Kuning itu
mencari pekerjaan di perumahan, tapi tidak ada, ada diberi pekerjaan hanya untuk
memagar batas perumahan, itupun cuma 1 hari selesai.
Sebelum
melakukan pemagaran, kami diberi sertipikat lahan yang untuk dipagar. Setelah
kami lihat, pihak perumahan kami suruh membuat surat pemberitahuan ke aparat
dan instansi terkait, setelah surat sudah keluar baru kami melakukan pemagaran.
Waktu
melakukan pemagaran, semua aparat hadir, termasuk pihak yang mengklaim tanahnya
dan berbicara sama kami, tidak ada masalah. Setelah dua jam bekerja, tiba-tiba
ada pihak yang mengklaim membawa massa sekitar 30 orang melakukan penyerangan dengan
membawa sajam semua.
Di
pihak Gepak Kuning sudah diintruksikan, jika beekrja jangan ada yang membawa senjata
tajam (sajam). Sementara kami diserang, kami melawan dengan melempari memakai
batu dan mengambil kayu-kaya yang ada di lokasi, untuk menyerang balik pihak
gerombolan tersebut.
Dan
gerombolan itu kami lumpuhkan dan sajamnya kami ambil semua. Bayangkan kalau
pihak kami membawa sajam juga, apa jadinya. Dan sajam-sajam itu sudah kami
serahkan ke Polres Balikpapan sebagai barang bukti.
Mengenai
mobil yang dirusak karena di dalam mobil itu banyak sajamnya. Dan kami itu selalu
proaktif dengan aparat, jika kami memang salah kami mengaku salah. Kami sudah
menyerahkan anggota 2 orang untuk ditahan, api pihak yang memulai menyerang dan
membawa sajam dan sudah kami laporkan, belum ada yang diperiksa dan ditahan, barang
bukti sudah ada.
Di
sini namanya tidak ada keadilan untuk ormas saya. Siapa saja umat manusia di
dunia ini baik masyarakat maupun ormas apalagi aparat, masa diserang orang diam
saja? Kami ini hanya membela diri, ingat kejadian yang di Bekasi, seorang
perampok membawa sajam mau merampok seorang pemuda, terjadilah perkelahian dan
pihak perampok mati ditikam pemuda dengan sajamnya sendiri.
Dan
pemuda itu dibebaskan karena mempertahan diri dan sajam yang digunakan pun
milik si perampok tersebut.
Kalau
kasus yang menimpa kami ini, sebaliknya, kami yang diserang dan mempertahankan
diri, malah disalahkan. Ada juga berita yang beredar seolah-olah itu pengeroyokan.
Padahal itu tidak benar, yang benar, pihak gerombolan 30 orang. Itu artinya
perkelahian antara dua kubu, bukan pengeroyokan.
Gerombolan
itu dikordinir meneriakkan kata-kata serang, habisin, sampai-sampai laptop
anggota kami juga diambil oleh gerombolan tersebut. Kami juga sudah membuat dua
laporan, membawa sajam, penyerangan dan penghasutan.
Kami
sudah 2 kali mengalami ini, pertama di Km 70 Batuah kukar. Anggota kami bekerja
di perusahaan sebanyak 14 orang. Tiba-tiba diserang oleh massa sekitar ratusan
orang, pos kami dibakar dan kami tidak bisa melawan, lari dan kami mau
melakukan perlawanan dengan mengumpulkan anggota, pihak aparat melarang dan
kami buat laporan di Polda, sudah 2 bulan buat laporan tapi belum ada
beritanya.
Dan
yang kedua ini kami diserang lagi, tapi kami melakukan perlawanan dan memukul
balik si penyerang. Tapi cepat betul kami diprosesnya. Mulai tahun 2008 kami sudah
banyak membantu aparat dan Pemerintah Kota Balikpapan, untuk menghalau gerakan radikal,
pencegahan ujaran kebencian, mengusung pilpres damai dan mencegah berita-berita
hoax, yang terakhir bagaimana Kaltim aman damai saat rencana aksi #2019ganti presidan dan juga 2 kali menghadiri undangan dari
Mabes Polri.
Dengan
adanya permasalahan ini, Gepak Kuning tidak akan mau lagi utk melakukan
kegiatan menurunkan massa dan Gepak Kuning sudah diintruksikan netral dalam
pemilihan capres nanti. Sudah cukup Gepak Kuning ini membantu pemerintah dan
aparat terkait di Balikpapan.
Tetapi
apa yang kami dapat, tetap juga disalahkan. Kami tidak melawan dibilang pengecut, giliran melawan
kami disalahkan juga. Untuk orang-orang yang tidak tahu permasalahan, jangan
berkomentar, mau eksis di lapangan tapi tidak punya massa, mau membuat acara tapi
takut keluar biaya. Sebelum berkomentar koreksi lah sendiri, apa yang sudah
diperbuat utk kaltim. Nama gepak itu ada 6, bukan 1 saja. (*)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar