KUTIM, KABARKALTIM.CO.ID- Sebahagian
nawacita Presiden Joko Widodo terealisasi
pembangunannya di Kabupaten Kutai
Timur (Kutim). Di antaranya, pembangunan pasar rakyat. Dari 5.000 pasar rencana
dibangun se-Indonesia, Kutim kebagian tujuh. Pembangunan pasar di tujuh wilayah
kecamatan se-Kutim sumber uangnya dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional
(APBN) dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK) atau Tugas Pembantu (TP) bernilai
belasan miliar rupiah.
Pasar Kongbeng. (baharsikki/kk) |
Kepala Unit
Pelaksana Teknis Pasar Pasombaran menyebutkan, pembangunan pasar rakyat modern
di Kongbeng menghabiskan Rp 5,5 miliar lebih. Pekerjaan bangunan fisik pasar
rakyat Kongbeng oleh kontraktor PT Rakkai Konstruksi Perkasa dengan Nomor
Kontrak : 027/279/SP-PRK/PSDPKLP/TP/INDAG-PERDAGANGAN/10/2018. Teken kontrak 04
Oktober 2018, dengan masa kerja 89 hari kalender.
“Pasar Kongbeng
mallnya sudah modern. Desain bangunan dan anggaran semua dari pusat,” beber
Pasombaran ketika ditemui di Kantor Bupati Bukit Pelangi, Senin (11/2/2019).
Dia mengatakan,
bangunan pasar Kongbeng yang hampir menyerupai bangunan workshop, dindingnya
dibeton, sedikit pentilasi udara, serta dalam ruangan dibentuk teras berfungsi
meja jualan. Dan kemungkinan dalam ruangan pasar itu udaranya terasa panas.
“Nanti di atas
atapnya dipasang semacam bloier, berfungsi sebagai saluran udara. Tidak pakai
AC (air conditional),” terangnya.
Terkait dengan
penanganan sampah di pasar Kongbeng, menurut Pasombaran, akan dibangun
fasilitas penunjang berupa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di belakang
bangunan pasar. Uang pembangunan IPAL diharapkan dari Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) Kutim.
Baik pembangunan
pasar Kongbeng maupun pembangunan pasar Rantau Pulung ada yang dikurangi dan
ada yang ditambah. Jadi fasilitas bangunan pasar ada yang diubah. Misalnya,
pasar di Rantau Pulung skala bangunan lebih besar, tidak sesuai ukuran desain.
Karena ukuran bangunan utama berubah, maka ada fasilitas penunjang dalam pasar
dikurangi, agar anggarannya cukup.
Mengenai fasilitas
yang tadinya dikurangi karena dananya dialihkan untuk menutupi pembiayaan bangunan
utama, maka diharapkan nantinya diambil dari APBD Kutim. Begitu pula pasar
Kecamatan Telen. Desain bangunannya lebih terbuka, karena dananya kurang dari
Rp i miliar. (baharsikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar