Edward Azran (baharsikki/kk) |
KUTIM,
KABARKALTIM. CO.ID- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Edward Azran menyaatakan 80 persen kebutuhan pembangunan di Kutim
berasal dari luar. Ada 52 jenis barang terdata, dan dari 52 jenis
barang tersebut sebahagian besar bersumber dari luar Kutim.
Dari
identifikasi barang tersebut, ternyata besi dan batu dapat pemicu terhadap kenaikan harga barang kebutuhan yang lain.
Inflasi atau kenaikan harga secara umum, ini salah satu pemicunya adalah harga
besi dan batu. Batu (pasir) kualitas bagus didatangkan dari Palu,
Sulawesi Tengah. Besi juga didatangkan dari daerah lain. Kalau harga
bahan bangunan ini tidak stabil maka pekerjaan proyek bangunan bisa
terkendala.
‘Biasanya
penetapan standarisasi harga bahan bangunan, itu dilakukan Bagian
Perlengkapan. Jadi standarisasi harga itu menjadi acuan dalam
menyusun anggaran proyek,” urai Edward Azran usai rapat koordinasi
di ruang Meranti, Setkab Bukit Pelangi, Senin (3/12/2018).
Karena
Kutim masih banyak mengantung pada daerah lain, terkait dalam
pemenuhan kebutuhan, maka kedepan sangat tepat bila pembangunan
pelabuhan Kudungga di Kenyamukan dipercepat. Karena pelabuhan itu
bisa nantinya difungsikan menjadi outlet transportasi air yang sangat
strategis dalam upaya peningkatkan sejahteraan masyarakat.
Harga-harga barang bisa lebih murah sampai di tangan konsumen bila
lewati pelabuhan tersebut.
“Juga
perlu stok yang memadai yang ada di pemerintah daerah untuk
kebutuhan barang tertentu. Apabila tejadi inflasi, maka stok tadi
dilempar ke pasar dengan harga murah guna menstabilan harga,” harap
mantan Asisten Administrasi Sekkab Kutim. (baharsikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar