"Sayang jika acara sebagus ini tidak mempunyai piala yang elegan. Piala yang bagus merupakan wujud penghargaan kepada para peserta yang bertanding, sekaligus apresiasi dan dukungan kepada para Taruna AKPOL sebagai penyelenggara acara," ujar Bamsoet saat menyerahkan Piala Porsimaptar XVIII kepada perwakilan Akademi Kepolisian, di rumah dinas Ketua DPR RI, Jalan Widya Chandra, Jakarta (5/11/2018).
Hadir
dalam pertemuan tersebut antara lain Komandan Resimen Taruna dan Siswa
Akpol Kombes Pol Eko Para, Komandan Rayon Taruna Tingkat III/51 Adnyana
Yudhaga AKBP M Syafii, Komandan Peleton Tingkat III/51 Adnyana Yudhaga
Ipda Aris Susanto dan perwakilan orangtua Taruna Akpol yang juga anggota
Komisi III DPR RI Akbar Faisal.
Kombes
Pol Eko Para menjelaskan, kegiatan Porsimaptar XVIII merupakan program
kerja Resimen Korps Taruna Periode 2018 yang berisikan kegiatan
kemitraan antara Taruna dengan mahasiswa dan pelajar di bidang olahraga,
seni dan budaya. Akan ada banyak cabang olahraga yang dipertandingkan
seperti badminton, futsal, basket, sepakbola, voli dan karate. Untuk
seni dan budaya, ada perlombaan debat dan tari kreasi.
Melalui
kegiatan tersebut para Taruna diharapkan memiliki kemampuan manajerial
serta mendapatkan pengalaman yang berguna sebagai bekal pelaksanaan
tugas sebagai anggota Polri nantinya. Sampai saat ini, sudah ada 3.391
peserta yang mendaftar.
"Dengan
dukungan dari DPR RI, kita yakin acara yang akan diselenggarakan pada
11-16 November 2018 akan mempererat hubungan antara Taruna dengan
masyarakat. Khususnya, generasi muda seperti pelajar dan mahasiswa,"
tutur Kombes Pol Eko Para.
Mendengar
penjelasan tersebut, Bamsoet optimis penyelenggaraan Porsimaptar XVIII
yang kali ini diperluas bukan hanya dalam lingkup Jawa Tengah saja,
melainkan ke seluruh wilayah Indonesia, akan membuat institusi
kepolisian menjadi lebih dekat lagi dengan masyarakat. Tak hanya itu,
kegiatan ini diharapkan juga dapat melahirkan bibit-bibit unggul yang
kelak bisa menjadi atlet nasional kebanggaan Indonesia.
"Sebagai
institusi penjaga ketertiban dan keamanan masyarakat, Polri juga perlu
melakukan berbagai terobosan agar kehadirannya tidak dianggap kaku oleh
masyarakat. Seperti halnya yang dilakukan melalui Porsimaptar XVIII.
Kegiatan seperti ini harus diperbanyak lagi ruang lingkupnya. Tidak
hanya diselenggarakan oleh Taruna yang sedang menempuh pendidikan di
Akpol, melainkan juga oleh organisasi Polri secara kelembagaan," harap
Bamsoet.
Melalui
kegiatan tersebut, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini berharap para
Taruna yang sedang menempuh pendidikan di Akpol bisa terasah kemampuan
soft skill managerial yang bisa mendukung lahirnya Perwira yang
profesional, moder dan terpercaya. Sehingga, bisa berkontribusi dalam
mewujudkan Institusi Polri yang melayani dan tegas dalam menegakan
hukum.
"Sebagai
first line supervisor, perwira polisi tidak hanya dituntut memiliki
kemampuan hard skill tentang kemampuan dan pengetahuan teknis
kepolisian. Namun juga perlu penguatan soft skill seperti kecerdasan
emosional, ketrampilan sosial dan keramahan. Mengingat tugas sebagai
polisi lmemberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat," pungkas
Bamsoet. (*/ki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar