Kepala Advisory dan Pengembangan Ekonomi KPw BI Balikpapan, Thomy Andryas (kiri), memperkenalkan sistem GPN kepada sejumlah awak media di Balikpapan |
Milik Dalam Negri, Biaya Transaksi Non Tunai Lebih Murah
BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID - Transkasi non tunai oleh nasabah perbankan domestik semakin dipermudah dan lebih efesien sejak beberapa waktu lalu Bank Indinesia meresmikan sistem pembayaran nasional yang saling terhubung secara optimal.
Menyusul, Sistem Pembayaran Nasional (GPN) ini pun dalam waktu dekat ini juga akan diluncurkan di Balikpapan. Kepala Advisory dan Pengembangan Ekonomi KPw BI Balikpapan, Thomy Andryas mengungkapkan, di Balikpapan saat ini terdapat 21 perbankan yang memanfaatkan sistem tersebut. "Minggu (29/7) kita akan launching bersama 21 pihak perbankan yang sudah menerapkan sistem GPN ini," sebut Thomy.
Dalam launching tersebut lanjut Thomy warga balikpapan akan dihibur dengan berbagai kegiatan menarik seperti funwalk, Lomba mewarnai dengan hadiah yang menarik hingga hiburan musik dengan mendatangkan. Dalam kegiatan tersebut merupakan upaya pihaknya untuk memperkenalkanGPN kepada masyarakat di kota minyak. "Nanti warga juga bisa melakukan penukaran kartu debit yang lama dengan yang baru memakai logo GNP.
Thomy menjelaskan, GPN adalah sebuah sistem yang terdiri atas Standar,
Switching dan Services. Ketiga sistem ini dibangun dalam melalui seperangkat aturan dan mekanisme untuk mengintegrasikan berbagai instrumen dan kanal pembayaran secara nasional. Pemilik kartu debit berlogo GPN dapat bertransaksi menggunakan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) serta perangkat electronic data capture (EDC) dari bank mana saja.
Sebelumnya, industri perbankan mengeluarkan kartu debit yang hanya bisa diakses oleh mesin atau perangkat dari bank yang sama. Selain itu, transaksi antarbank juga bisa dilakukan, tetapi nasabah dibebani biaya administrasi yang relatif tinggi.
"Sebelumnya warga terbiasa menggunakan sistem pembayaran melalui Visa, Master Card, JCB hingga Union Pay. Sistem pembayaran tersebut merupakan milik asing sehingga biaya transaksi yang dikenakan cukup tinggi hingga 3 persen. Namun dengan GPN yang merupakan sistem milik dalam negri ini para nasabah merasa lebih diuntungkan lantaran dari biaya transaksi lebih murah hingga 1 persen. Meskipun transaksi non tunai itu dilakukan antar bank yang berbeda. Sedangkan sistem keamanan data juga lebih safety." Terang Thomy.
Selain itu, dengan GPN keamanan data lebih terjaga karena seluruh proses dilakukan di dalam negeri melalui jaringan domestik (ATM Bersama, Prima, Alto, dan Link). (kk)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar